Khasiat Herba Pohon Merah

Pohon Merah [Euphorbia pulcherrima Wiild. Et. Klotzsch]
Pohon Merah
[Euphorbia pulcherrima

Wiild. Et. Klotzsch]
Pohon Merah [Euphorbia pulcherrima Wiild. Et. Klotzsch], sinonim : Poinsettia pulcherrima R.Grah. merupakan tanaman hias yang asalnya dari Meksiko, dapat ditemukan dari ketinggian 1-1400 m diatas permukaan air laut, tetapi untuk mendapatkan warna daun yang cerah lebih cocok bila di tanam pada ketinggian sekitar 600 m di atas permukaan air laut. Sekarang banyak verietasnya yang berasal dari Eropa dan merupakan hasil pemuliaan. Tanaman lebih pendek, daun lebih lebar dengan warna daun pelindung bermacam-macam, seperti merah, putih atau merah muda. Habitus perdu, tegak, tinggi 1,5-4 m, berkayu, bercabang, bergetah seperti susu. Bunga majemuk berbentuk cawan atau bercabang menggarpu dalam susunan yang khas disebut cyathinum keluar diujung percabangan. Tiap cyathinum berhadapan dengan daun pelindung yang besar, bentuk lanset, warnanya merah, kadang-kadang berwarna kuning. Tinggi cyathinum 1 cm, hijau dengan taju merah dan satu kelenjar besar, pada sisi perut warnanya kuning oranye. Tangkai sari merah oranye. Buah berupa buah kotak, panjang 1,5 cm, masih muda hijau, setelah tua coklat. Biji bulat, coklat. Daun tunggal, bertangkai, letak tersebar, bentuknya bulat telur sampai elips memanjang, yang terbesar kerap kali dengan 2-4 lekukan, ujung dan pangkal runcing, pertulangan menyirip, panjang 7-15 cm, lebar 2,5-6 cm, bagian bawah berambut halus, tangkai daun muda warnanya merah setelah tua warnanya hijau.

Familia

Eophorbiaceae.

Sifat Kimiawai

Pahit, sepat, sejuk, dan sedikit beracun.

Efek Farmakologis

Berkhasiat sebagai perangsang muntah (emetikum), melancarkan pengeluaran air susu ibu (galaktagog), peluruh dahak (ekspektorans), menghilangkan bengkak (antiswelling).

Kandungan Kimia

Daun : alkaloid, saponin, lemak, amilodekstrin.
Batang : saponin, sulfur, lemak, amilodekstrin, asam format, kanji.

Bagian yang Dipakai

Daun, bunga, atau seluruh tanaman.

Nama Indonesia

Sumatra : denok, puring benggala.
Jawa : kastuba, ki geulis (Sunda), godong racun, wit racun, racunan (Jawa).
Nusa Tenggara : racun, kedapa (Bali).

Nama Asing

Yi ping hong (T), christmas flower, eastern flower, lobster flower (I), poinsettia, kastuba (M).

Menyembuhkan Penyakit

Pemakaian Luar :

Luka berdarah (swelling), patah tulang (fracture) : tumbuhan pohon merah, patah tulang (Euphorbia tirucalli L.) ditumbuk, ditambah terigu yang telah disangrai dan arak putih secukupnya, diaduk lalu ditempelkan pada bagian yang sakit, kemudian dibalut. Resep ini dipakai setelah terlebih dahulu tulang yang patah dibetulkan/digip (tulang dalam keadaan terfiksasi).

Radang kulit, erysipelas : daun secukupnya dicuci bersih dan ditumbuk sampai halus lalu dibalurkan pada bagian yang sakit.

Keseleo, bengkak, terantuk :
Cara ke-1 : tumbuhan pohon merah secukupnya dicuci dan dihaluskan, ditambah arak putih dan terigu yang telah disangrai, diaduk lalu dibalurkan pada bagian yang sakit.
Cara ke-2 : tumbuhan pohon merah secukupnya ditambah lidah buaya (Aloe vera L.) dan temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), digiling jadi satu, tambahkan arak putih secukupnya, diaduk lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.


Pemakaian Dalam :

Melancarkan ASI (galaktagog) : 10 gram bunga dicuci lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc. Setelah dingin airnya diminum.
Catatan

Pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.


Silahkan kunjungi Khasiat Herba yang lainnya di Macam Khasiat Herba Tanaman Bunga

Read more ...

Khasiat Herba Jengger Ayam

Jengger Ayam [Celosia cristata L.]
Jengger Ayam
[Celosia cristata L.]
Jengger ayam [Celosia cristata L.], sinonim : Celosia argentea L. var. cristata (L.) O. Ktze. Jengger ayam  biasanya tumbuh dari dataran rendah sampai ketinggian 1000 m di atas permukaan laut. Habitus herba semusim (annual), tumbuh tegak, tinggi 60-90 cm, batang tebal. Daun tunggal, tumbuh berseling, bentuk bulat telur sampai lanset memanjang, dengan panjang 5-12 cm, lebar 3,5-6,5 cm, ujung meruncing, pangkal runcing membentuk  tangkai, tepi rata, warnanya hijau yang bagian atas melebar seperti jengger ayam jago, berlipat-lipat dan bercangap atau bercabang. Bunga keluar di ujung batang atau di ujung percabangan warnanya ungu, merah, dadu, kuning. Buahnya retak sewaktu masak, terdapat dua atau beberapa biji kecil.

Familia

Amaranthaceae.

Sifat Kimiawai

Rasa manis, dan sejuk.

Efek Farmakologis

Berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), peluruh kencing (diuretik), menghentikan pendarahan, (hemostatik), menghentikan keputihan, menerangkan penglihatan. Masuk meridian lever dan ginjal.

Kandungan Kimia

Mengandung minyak lemak, kaempferitrin, amaranthin, dan pinitol.

Bagian yang Dipakai

Bunga, jemur bila ingin disimpan.

Nama Indonesia

Sumatra : bayam biludu, celala, banda ulu, bunga tali.

Jawa : jawer hayam, jawer kotok (Sunda), bayem cenggeng, janggar rumpuk, jengger ayam, jengger rumpuk (Jawa), jhangghar ajam, rebha mangsor (Madura).

Nusa Tenggara : janggar siap (Bali), ndae ana sina (Roti), bunak manu larit (Timor).

Sulawesi : tatana manuk, sampiri manu, bungan api-api, wunga api-api, bunga api-api (Sulawesi Utara), loyo, lava, lengano (Gorontalo), ranang jangan (Makasar), bunga lali manu, puwa rasiwato (Bugis).

Maluku : wire, kolak, toko ma rerede, tataleo ma hohorene, (Halmahera Utara), namoro ma usi, sulesule (Ternate).

Nama Asing

JI guan (T), cocks comb flowers (I), palong manok, palong pulungan (F), balung ayam (M), hanekam, crete de coq, passé velours, echter brandsschopf.

Menyembuhkan Penyakit

Pemakaian Luar :

Gatal-gatal (pruritus) : herba jengger ayam direbus dengan air secukupnya, lalu airnya dioleskan pada bagian yang gatal.

Digigit serangga : bunga jengger ayam secukupnya dilumatkan lalu ditempelkan pada bagian yang terkena gigitan.


Pemakaian Dalam :

Mimisan (epistaxis) , batuk darah (hemoptysis), muntah darah (hematemesis) : 15 gram bunga jengger  ayam, 30 gram akar rimpang  teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), 15 gram urang  aring (Eclipta alba [L.] Hassk.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa  300 cc, lalu  disaring  dan  diminum  airnya.

Gangguan penglihatan : 30 gram tumbuhan jengger ayam direbus dengan 400 cc air hingga  tersisa 200 cc, lalu  disaring  dan  diminum airnya hangat-hangat.

Tekanan darah tinggi (hipertensi) : 15 gram bunga  jengger ayam kering dan 10 buah angco merah (dapat dibeli di supermarket) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc. Setelah agak dingin disaring lalu airnya diminum.

Keputihan (leucorrhea) : 10 gram bunga jengger ayam kering, 15 gram kulit delima kering (panica granatum L.), keduanya direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan airnya diminum.

Batuk  darah (hemoptysis) : 15 gram bunga jengger ayam kering ditim bersama paru-paru  sapi selama satu jam, lalu airnya diminum dan paru-paru sapinya dimakan untuk 2-3 kali sehari setelah makan nasi.

Wasir berdarah (hemorrhoidal) : 60 gram herba jengger ayam segar dan 100 gram akar  rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), direbus dengan satu liter air hingga tersisa 500 cc, disaring dan diminum airnya untuk dua kali sehari, setiap kali 250 cc.

Pendarahan rahim di luar waktu haid : 6 gram bubuk jengger ayam diseduh dengan air panas, tambahkan madu secukupnya lalu diminum sebelum makan nasi. Pantang makan yang amis-amis dan daging. Cara ke-2 yaitu 15 gram bunga jengger ayam kering dan 30 gram umbi daun dewa/thien ci (Gynura segetum [Lour] Merr.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.

Menstruasi (haid) tidak teratur : 15 gram bunga jengger ayam kering berwarna merah dan 30 gram daun dewa (Gynura segetum (Lour) Merr.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring  lalu airnya diminum.

Menstruasi (haid) tidak berhenti (mentrorrhagia) : bunga jengger ayam dikeringkan lalu tumbuk hingga jadi bubuk. Ambil 10 gram bubuk tersebut, diseduh dengan air panas tambahkan madu secukupnya, lalu diminum.

Disentri : 15 gram bunga jengger ayam dan 30 gram patikan kebo (Euphorbia hirta L.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah disaring lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 150 cc.

Pendarahan lambung atau usus : 15 gram bunga jengger ayam, 200 gram akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.) yang telah dijus, direbus keduanya dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah disaring lalu airnya diminum.

Infeksi saluran kemih : 15 gram bunga jengger ayam, 15 gram aseman (Polygonum cinense Linn.), 15 gram meniran (Phyllanthus urinaria L.) dan 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 40 cc, setelah disaring lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.

Campak : 1 batang seluruh tanaman jengger ayam segar direbus dengan 1 1/2 liter air hingga mendidih, setelah dingin lalu airnya diminum, sebagian untuk mencuci campak.

Diare : 15 gram bunga jengger ayam kering dan 30 gram daun jambu biji (Psidium guajava L.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.


Biduran (urtikaria) : 10 gram bunga jengger ayam, 10 gram bunga matahari (Helianthus annuus L.), 30 gram gula batu, tambahkan air secukupnya. Semua bahan tersebut di tim lalu disaring dan diminum airnya.


Catatan

Umbi daun dewa atau Thien chi dapat dibeli ditoko obat Tionghoa, angco dibeli di supermarket.
Pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.


Silahkan kunjungi Khasiat Herba yang lainnya di Macam Khasiat Herba Tanaman Bunga

Read more ...

Khasiat Herba Salvia

Salvia [Salvia splendens Ker-Gawl.]
Salvia
[Salvia splendens Ker-Gawl.]
Salvia [Salvia splendens Ker-Gawl.] merupakan tanaman hias berbunga indah yang berasal dari Meksiko. Dapat ditemukan terutama pada daerah berhawa sejuk sampai ketinggian 1400 m diatas permukaan air laut. Salvia menyukai tempat-tempat yang menerima sinar matahari penuh atau agak terlindung dengan cahaya cukup. Pengembangbiakan dengan biji atau setek tunas. Habitus perdu, tumbuh tegak, tinggi 20-90 cm, batang bersegi empat, bercabang. Bunga majemuk, 2-16 kuntum tumbuh melingkar menjadi karangan bunga berbentuk tandan yang panjangnya 10-30 cm, berwarna merah. Buahnya lonjong, kecil. Daun tunggal, panjang pangkal daun 1-6 cm, helaian daun bentuknya bulat telur sampai memanjang, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, tulang daun menyirip, panjang 3-10 cm, lebar 2-6,5 cm, warnanya hijau tua.

Familia

Labiatae (lamiaceae).

Sifat Kimiawai

Rasa manis, dan netral.

Efek Farmakologis

Berkhasiat menurunkan panas (antipiretik).

Kandungan Kimia

Salvitin, saponin, flavonoids.

Bagian yang Dipakai

Seluruh tumbuhan.

Nama Indonesia

Salvia

Nama Asing

Xi yang hong (T), salvia.

Menyembuhkan Penyakit

Pemakaian Luar :

Terkilir, bengkak (edema), luka terpukul (swelling) : tumbuhan salvia secukupnya dicuci dan digiling halus, tambahkan terigu yang telah disangrai dan arak putih secukupnya, diaduk lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.

Bisul (furunculus) : salvia segar secukupnya dicuci bersih lalu digiling halus, tambahkan jus lidah buaya (Aloe vera L ) yang telah dibuang kulitnya dan norit secukupnya, diaduk lalu ditempelkan pada bisul.


Pemakaian Dalam :

Panas tinggi, demam : 30 gram salvia , 30 gramsambiloto (Andrographis paniculata Nees.) dan 15 gram rimpang kunyit (Curcuma longa L.),dicuci dan dipotong-potong seperlunya  lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.

Pendarahan : 30 gram salvia dan 200 gram akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), dicuci bersih dan dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.

Mimisan (epistaxis) : 30 gram salvia, 30 gram gram akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.) dan 30 gram akar alang-alang (Imperata cylindrica L.), dicuci bersih lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah dingin  lalu airnya diminum.
Catatan

Akar rimpang teratai dapat dibeli di pasar-pasar tradisional.
Pengobatan dilakukan secara teratur . Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.


Silahkan kunjungi Khasiat Herba yang lainnya di Macam Khasiat Herba Tanaman Bunga

Read more ...

Khasiat Herba Bunga Iris

Bunga Iris [Iris tectorum Max]
Bunga Iris
[Iris tectorum Max]
Bunga Iris [Iris tectorum Max] merupakan tumbuhan yang berasal dari Jepang. Tumbuh baik terutama di daerah pegunungan. Herba dengan akar rimpang pendek. Tangkai karangan bunga 3-25 cm, seludang bunga bentuk lanset dengan panjang 5,5-8 cm, berbunga dua sampai banyak. Taju tenda bunga bulat telur terbalik dengan tepi keriting, yang terluar dengan pangkal yang ungu pucat atau bergaris ungu. Tiga yang terluar lebih pendek, ungu, berkuku dan sedikit berbentuk talang. Benang sari berhadapan dengan taju terluar, panjang 2,5 cm, kepala sari menempel pada cabang tangkai putik, tangkai putik pendek. Bakal buah berbentuk spul, persegi 3. Buah kotak memanjang. Daun bentuk lanset memanjang dengan ujung runcing panjang  25-40 c, lebar 1,5-3 cm, warna hijau kebiruan.

Familia

Iridaceae.

Sifat Kimiawai

Rasanya pahit pedas, netral, dan sedikit beracun.

Efek Farmakologis

Berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), peluruh kencing (diuretik) , menghilangkan pembekuan darah, dan meningkatkan fungsi pencernaan.

Kandungan Kimia

Iridin, tanin, resin, amilum, asam miristat, dan iron.

Bagian yang Dipakai

Akar rimpang, daun, dan seluruh bagian tumbuhan.

Nama Indonesia

Bunga iris.

Nama Asing

Yuan wui (Tionghoa) , japanse iris (B).

Menyembuhkan Penyakit

Pemakaian Luar :

Gusi bengkak : 15 gram akar rimpang iris diblender, ditambah dengan sedikit air lalu ditempelkan pada gusi yang sakit.

Sembelit : akar rimpang iris secukupnya dicuci dan digiling hingga halus lalu ditempelkan pada perut terutama pada bagian pusar.

Bisul (furunculus), radang kulir bernanah (pioderma), digigit ular/serangga : akar rimpang iris dicuci dan dihaluskan sampai seperti bubur lalu ditempelkan pada bagian kulit yang sakit.

Sakit/radang tenggorokan (pharyngitis) : akar rimpang iris secukupnya diblender dengan ditambahkan air secukupnya lalu airnya dipakai untuk kumur-kumur.


Pemakaian Dalam :

Radang tenggorokan (pharyngitis) : 3-9 gram akar rimpang iris kering atau 15-30 gram herba iris dan 70 gram lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah agak dingin disaring lalu airnya diminum.

Gusi bengkak : 9 gram akar rimpang iris direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, hangat-hangat airnya diminum.

Gangguan pencernaan (dispepsia) : 3 gram akar rimpang  kering  iris dihaluskan lalu direbus dengan 200 cc air sampai airnya mendidih, setelah dingin diminum.

Hepatitis : 6 gram akar rimpang iris kering atau 15-30 gram herba dan 20 gram temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat.

Mual, perut kembung (meteorismus) : 3 gram akar iris kering digiling lalu diseduh dengan 200 cc air mendidih, setelah  agak dingin diminum. Atau 3-9 gram akar iris kering direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah agak dingin disaring lalu airnya diminum. Atau 3-9 gram akar rimpang iris kering dan 10 gram akar jail (Coix lacryma-jobi L.), digiling halus lalu diseduh dengan air mendidih, setelah agak dingin airnya diminum.

Keseleo, luka luar : 3-9 gram akar rimpang iris kering digiling hingga halus lalu diseduh dengan air mendidih dan diminum secara teratur.

Pembengkakan ginjal, sembelit (konstipasi) : 15 gram akar rimpang iris direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, hangat-hangat disaring lalu  airnya diminum.

Luka terpukul : 10 gram akar rimpang iris dihaluskan atau dijus, tambahkan 200 cc air masak, diperas dan disaring lalu diminum.
Catatan

Ramuan ini harus digunakan secara hati-hati, tidak dianjurkan digunakan pada saat kondisi tubuh lemah.
Pengobatan dilakukan secara teratur . Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.


Silahkan kunjungi Khasiat Herba yang lainnya di Macam Khasiat Herba Tanaman Bunga

Read more ...

Khasiat Herba Sedap Malam

Sedap Malam [Polianthes tuberosa Linn.]
Sedap Malam
[Polianthes tuberosa Linn.]
Sedap malam [Polianthes tuberosa Linn.] merupakan tumbuhan yang berasal dari Meksiko, biasa ditanam sebagai tanaman hias karena bunganya yang indah dan berbau harum terutama pada malam hari. Terna tegak dengan umbi di bawah tanah, tinggi 0,5-1,4 m. Bunga hampir duduk, kebanyakan berpasangan dalam ketiak daun pelindung yang berbentuk bulat telur lanset, berwarna putih dan berbau sangat harum terutama pada waktu malam. Buah kotak memanjang, kerapkali tumbuh kurang sempurna, kadang-kadang dengan beberapa biji yang baik. Daun sebagian duduk pada akar, sebagian sepanjang batang yang tegak, duduk, berbentuk lanset, panjang 15-150 cm, lebar 0,6-1 cm, ujung lancip kearah pangkal melebar. 

Familia

Amaryllidaceae.

Sifat Kimiawai

Manis, sejuk, dan sedikit tawar.

Efek Farmakologis

Berkhasiat menurunkan panas (antipiretik) dan menghilangkan bengkak.

Kandungan Kimia

Sapogenin

Bagian yang Dipakai

Daun dan akar.

Nama Indonesia

Sumatra : sedep malem, sundel malem truna malam (Melayu).
Jawa : sedep malem, sundel malem (Sunda), sundel malem (Jawa), sondhel malem (Madura).
Sulawesi : rasamalang (Makasar), rasamaleng (Bugis).

Nama Asing

Yek lai siang (T), tuberoos (B), tuberose (I), tubereuse (P), azulena (F), baston de san jose (S).

Menyembuhkan Penyakit

Pemakaian Luar :

Bisul (furunculus) dan bengkak (edema) : akar bunga sedap malam secukupnya dicuci bersih dan ditumbuk halus lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.

Mencegah dan mengatasi katarak, radang mata : 50 kuntum bunga sedap malam direbus dengan 1500 cc air hingga mendidih. Setelah dingin, digunakan untuk mencuci mata.


Pemakaian Dalam :

Meningkatkan stamina, mata rabun : 50 kuntum bunga sedap malam, 50 gram kacang kapri (pisum sativum L.), 1 butir telur ayam, 100 gram udang, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 2 siung bawang putih ( Allium sativum L.), 4 siung bawang merah (Allium cepa L.) semua bahan ditumis dengan minyak nokolesterol secukupnya, tambahkan tepung maizena yang telah diencerkan, dimasak, setelah matang dimakan.

Susah tidur (insomnia), menenangkan pikiran dan hati, penambah darah, pandangan kabur dan sering kaget : 30 kuntum bunga sedap malam, 15 gram kie cie, 1-2 buah hati ayam, 2 siung bawang putih (Allium sativum L.), 4 siung bawang merah (Allium cepa L.), 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), merica (Piper nigrum L.), garam dan kecap manis masing-masing secukupnya ; semua bahan ditumis dengan minyak nonkolesterol, tambahkan tepung tapioka yang telah diencerkan secukupnya lalu masak sampai matang, dimakan.

Influenza : 20 gram akar sedap malam, 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 2 batang daun  bawang putih ( Allium sativum L.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali minum 150 cc.

Mempertajam penglihatan : 30 kuntum bunga sedap malam, 70 gram kacang kapri muda (pisum sativum L.), 100 gram daging ayam, 75 gram wortel (Daucus carota L.), 1 butir telur ayam, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 2 siung bawang putih ( Allium sativum L.), 4 siung bawang merah (Allium cepa L.) kecap manis dan garam secukupnya ; semua bahan ditumis dengan minyak nonkolesterol sampai matang ,lalu  dimakan.

Linu tulang : 15 gram kuntum bunga sedap malam, 75 gram takokak (Solanum torvum Swartz.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.

Radang tenggorokan (pharyngitis) yang menimbulkan suara serak, sakit saat menelan, batuk, demam, bau mulut kurang sedap : 20 gram akar bunga sedap malam, 25 gram sambiloto segar (Andrographis paniculata Nees.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring  lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali minum 150 cc.

Rematik : 30 gram akar bunga sedap malam, 20 gram jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) dan gula merah secukupnya, direbus dengan 400 cc air hingga mendidih, disaring lalu airnya diminum untuk 2 kali sehari.
Catatan

Pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius atau berat tetap konsultasikan ke dokter.


Silahkan kunjungi Khasiat Herba yang lainnya di Macam Khasiat Herba Tanaman Bunga

Read more ...

Khasiat Herba Hydrangea

Hydrangea [Hydrangea macrophylla Thunb.]
Hydrangea
[Hydrangea macrophylla Thunb.]
Hydrangea [Hydrangea macrophylla Thunb.], sinonim : Viburnum macrophylla Thunb.,  merupakan tanaman hias yang berasal dari Jepang, di Indonesia ditanam di pekarangan rumah sebagai tanaman hias karena bentuk tajuk dan bunganya yang indah. Habitus perdu, tinggi pohon hingga satu meter. Bunga majemuk, muncul di ujung batang, membentuk rangkaian yang membulat dan menggerombol, warnanya bermacam-macam, ada yang putih, merah muda, biru muda atau unggu. Daun tunggal, letaknya berhadapan, berbentuk bulat telur , ujung meruncing. Pangkal tumpul dan tepi bergerigi, tulang daun menyirip, berwarna hijau.

Familia

Saxifragaceae.

Sifat Kimiawai

Pahit, agak pedas, dan dingin.

Efek Farmakologis

Sedikit beracun. Berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), antimalaria.

Kandungan Kimia

Tumbuhan mengandung  asam hidrosianida, akar mengandung dephnetin, bunga mengandung tufin.

Bagian yang Dipakai

Daun, akar, dan bunga.

Nama Indonesia



Nama Asing

Yang siu chiu (T), bunga tiga bulan (M).

Menyembuhkan Penyakit

Pemakaian Luar :

Gatal pada buah zakar, kurap, eksim (ekzema) : bunga dan daun hidrangea ditambah dengan daun lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya atau daun sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), masing-masing secukupnya dicuci dan direbus dengan air secukupnya lalu airnya digunakan untuk mencuci bagian yang sakit/gatal. Lakukan secara teratur.

Radang tonsil/amandel (tonsillitis ) : bunga hidrangea secukupnya dicuci dan ditumbuk halus, tambahkan satu sendok makan cuka beras putih dan air secukupnya diperas dan disaring lalu airnya digunakan untuk berkumur-kumur. Lakukan secara teratur.

Radang/luka pada tenggorokan (laryngitis) : akar hidrangea dan umbi bidara upas (Merremia mammosa [Lour] Hall.f.) masing-masing secukupnya, dicuci dan ditumbuk halus, tambahkan sedikit air, diperas dan disaring  lalu airnya digunakan untuk berkumur-kumur. Lakukan secara teratur.


Pemakaian Dalam :

Dada terasa tersesak, jantung berdebar-debar (palpitasi) : 15 gram akar hidrangea, 15 gram bunga krisan (Chrysanthemum morifilium Ram.) dan 5 kuntum bunga cempaka putih (Michelia alba DC.), 10 butir biji teratai (Nelumbium nelumbo Druce.) yang direndam dulu hingga lembut, direbus  dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum, sedangkan biji teratainya dapat dimakan.

Malaria : 10 gram daun hydrangea, 15 gram daun bandotan (Ageratum conyzoides L.) dan ½ lembar daun papaya (Carica papaya L.) dicuci bersih dan direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum sekaligus. Lakukan secara teratur.
Catatan

Pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter. 


Silahkan kunjungi Khasiat Herba yang lainnya di Macam Khasiat Herba Tanaman Bunga

Read more ...

Herbal | Khasiat Tumbuhan | Khasiat Herba | Khasiat Tanaman | Khasiat Tanaman Bunga | Tanaman Herbal | Tumbuhan Herbal | Manfaat Tanaman | Manfaat Tumbuhan | Kegunaan | Sifat Kimiawi | Efek Farmakologis | Kesehatan | Farmasi | Prescription | Komposisi | Resep | Akar | Umbi | Daun | Kelopak Daun | Bunga | Benangsari | Buah | Biji | Seluruh Herba | Batang | Formulasi | Efektivitas | Pemanfaatan | Sumber | Tumbuhan Obat | Tanaman Obat | Farmakologi Kedokteran Timur | Kedokteran | Rimpang | Polong-polongan | Bahan Obat | Kandungan | Zat | Kontradiksi | Toksin | Sterilisasi | Badan Kesehatan| Praktisi Klinis | Pengobatan Tradisional | Familia | Kandungan Kimia | Dosis Pemakaian | Pahap | Obat Tionghoa | Divisi | Genus | Spesies | Tanaman Hias | Pemakaian Dalam | Pemakaian Luar | Medicine | Health | Efficacy Plants | Benefits of Plants | Traditional Medicine | Perdu | Medicinal Herbs | Medicinal Materials | Medicinal Plants