Khasiat Herba Siantan

Siantan [Ixora stricta Roxb.]
Siantan
[Ixora stricta Roxb.]
Siantan [Ixora stricta Roxb.], sinonimIxora chinensis Lam. berasal dari Tiongkok, biasa ditanam sebagai tanaman hias karena bunganya yang indah. Tumbuhan perdu, tegak, tinggi 1-2,5 m, berbatang coklat kehitaman, bercabang banyak, cabang muda berwarna coklat kemerah-merahan. Bunga majemuk, berbentuk malai rata, tumbuh diujung tangkai, warna bunga oranye, buah bulat dengan penampang 7-8 mm, warna merah ungu. Daun tunggal, letaknya berhadapan, bersilang, tangkai daun pendek, bentuk daun bulat telur sungsang sampai lonjong. Warna daun hijau tua, daun muda diujung tangkai berwarna merah kecoklatan, tepi daun rata, bagian ujung dan pangkal daun runcing, permukaan daun mengkilat, panjang daun 6-13 cm, lebar 3-4 cm. 

Familia

Rubiaceae.

Sifat Kimiawai

Manis, dan sejuk.

Efek Farmakologis

Berkhasiat menghilangkan bekuan darah (reduce hematoma), menghilangkan rasa sakit (analgesik), dan menurunkan tekanan darah (hipotensif),

Kandungan Kimia



Bagian yang Dipakai

Bunga, akar, tangkai dan daun.

Nama Indonesia

Soka.

Nama Asing

Long chuan hua (T), santan, santan pula, santan tsina (F), rimbun bulat, joka (M).

Menyembuhkan Penyakit

Pemakaian Luar :


Pemakaian Dalam :

Tekanan darah tinggi (hipertensi) : 
Cara ke-1 : 15 gram bunga siantan, 30 gram rambut jagung (Zea mays L.), 25 gram jamur kuping hitam (Auricularia auricula), 10 gram jamur hioko (Pasania fungus), 100 gram seledri (Apium graveolens L.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya disaring dan diminum airnya, sedangkan jamur kuping hitam dan jamur hiokonya dimakan.
Cara ke-2 : 9 gram bunga siantan, 9 gram bunga krisan (Chrysanthemum morifolium Ram.), 6 gram ketepeng kecil (Cassia tora L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.

TBC paru, batuk (tusis), batuk berdarah (hemoptysis) :
Cara ke-1 : 30-60 gram akar siantan, 25 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.), 100 gram akar teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), 30 gram kaktus (opuntia dilleni [Ker-Gawl.] Haw.) yang telah dikupas kulitnya, gula batu secukupnya, direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 500 cc, lalu airnya disaring dan diminum, sedangkan akar teratai dan jamur putih keringnya dimakan.
Cara ke-2 : 30 gram akar siantan, 9 gram waru landak (Hibicus mutabilis L.), 30 gram akar alang-alang (Imperata cylindrica [L.] Beauv.), direbus dengan 500cc air hingga tersisa 200 cc, lalu airnya disaring dan diminum airnya hangat-hangat.

Haid tidak teratur (emenagog), tidak datang haid (amenorrhea) : 10-15 gram bunga siantan, 15 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), 30 gram daun dewa (Gynura segetum [Lour.] Merr.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu diminum airnya setelah disaring.
Catatan

Pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius konsultasikan ke dokter.


Silahkan kunjungi Khasiat Herba yang lainnya di Macam Khasiat Herba Tanaman Bunga

Read more ...

Khasiat Herba Gandasuli

Gandasuli [Hedychium coronarium Koen.]
Gandasuli
[Hedychium coronarium Koen.]
Gandasuli [Hedychium coronarium Koen.], SinonimHedychium coronarium var. Coronarium Brink. berasal dari India, Perkembangbiakan dari anakannya atau dari bijinya. Habitus herba, tinggi 1,5-2 m. Helaian daun duduk, bentuk garis  lanset, panjang 7-55 cm, lebar  3-9 cm, ujung runcing. Bunga duduk, dalam bulir terminal yang rapat, putih sampai kuning muda, berbau harum. Daun pelindung bulat telur sampai memanjang dengan ujung berumbai. Tabung kelopak membuka pada sebuah sisi, tabung mahkota bulat silindris dengan panjang 8-10 cm, bibir bulat telur terbalik dengan ujung melekuk ke dalam, benangsari putih memeluk tangkai putik, kepala putik muncul di atas kepala sari. Bakal buah bulat silindris, berambut, pada ujung terdapat kelenjar madu berbentuk kerucut. Buah kotak dengan 3 katup membuka. Rimpang pipih, lunak, dan berwarna putih serta hanya berbau sedikit. Tumbuhan gandasuli tumbuh di daerah lembab, dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1900 m di atas permukaan laut, kadang-kadang  tumbuh liar di tepi sungai atau kolam. Penduduk Maluku menggunakan air batang gandasuli untuk obat amandel dan bengkak di leher dengan mengoleskan air itu pada leher yang bengkak. Batang gandasuli yang lembek dapat di jadikan bahan kertas yang baik, karena dapat menghisap tinta tetapi minyak tidak dapat menembus kertas itu. Karena bunganya yang bagus, gandasuli dipelihara sebagai tanaman hias, bunganya harum terutama pada malam hari.

Familia

Zingiberaceae.

Sifat Kimiawai

Rasanya pahit, dan hangat.

Efek Farmakologis

Berkhasiat sebagai peluruh keringat (diaforetik), menambah nafsu makan (stomakik).

Kandungan Kimia

Rimpang mengandung glukosa, albumen, resin, resinous acid, selulosa, asam organic. Bunga mengandung minyak essensial.

Bagian yang Dipakai

Bunga, rimpang.

Nama Indonesia

Sumatera : gandasuli, gondasuli ( Melayu), dugahuli (Batak) .
Jawa : gandasoli (Sunda), gondasuli, kembang laras (Jawa).
Nusa Tenggara : manasuli, mandasul (Bali).
Maluku : dagasuli, dagahuli (Halmahera Utara).

Nama Asing

Chiang hua (T), ginger lily (I), donsuli, kimia (F), tepus tanah (M).

Menyembuhkan Penyakit

Pemakaian Luar :

Pegal linu : rimpang gandasuli, sereh (Cymbopogon nardus L.) beserta akarnya dan jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) masing-masing secukupnya dicuci dan direbus dengan air secukupnya lalu airnya dipakai untuk mandi (hangat).


Pemakaian Dalam :

Gangguan pencernaan (dispepsia) : 10 gram buah gandasuli direbus dengan 300 cc air hingga mendidih, lalu hangat-hangat  airnya diminum.

Sakit kepala, pilek, badan terasa sakit : 15 gram rimpang gandasuli, 10 gram jukut pendul kering (Kyllinga brevifolia Rottb) , dan 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.

Rematik : 15 gram rimpang gandasuli dan 15 gram jukut pendul kering ( Kyllinga brevifolia Rottb.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring kemudian airnya diminum selagi hangat.

Demam nifas : 1 kuntum bunga gandasuli, 30 gram daun srigading (Nyctanthes arbortristis Linn.), 30 gram daun iler (Coleus artopurpureus Benth.) , direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.

Terlambat datang haid (amenorrhea) : 
Cara ke 1 : 1 kuntum bunga gandasuli, 2 kuntum bunga kembang pulu (Carthamus tinctorius L.), daun iler (Coleus atropurpureus Benth.) daun srigading (Nyctanthes arbortristis Linn.),  daun baru cina (Artemisia vulgaris L.) masing-masing 15 gram, ½ sendok teh adas (Foeniculum vulgare Mill.), ½ jari pulasari (Alyxia reinwardtti Bl.) , dan 50 gram gula enau (Arenga pinnata Merr.), dicuci dan direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc; 
Cara ke 2 : 1 kuntum  bunga gandasuli, 15 gram daun iler (Coleus artopurpureus Benth.), 20 gram kunyit ( Curcuma longa L.), 15 gram brojolintang (Belamcanda chinensis [L.] DC.), ½ sendok teh adas (Foeniculum vulgare Mill.) 1 jari pulasari (Alyxia reinwardtti Bl.) dan gula aren (Arenga pinnata Merr.) secukupnya, dicuci dan dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan 700 cc, disaring lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.
Catatan

Pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter


Silahkan kunjungi Khasiat Herba yang lainnya di Macam Khasiat Herba Tanaman Bunga

Read more ...

Khasiat Herba Tahi Kotok

Tahi kotok [Tagetes erecta L.]
Tahi Kotok
[Tagetes erecta L.]
Tahi kotok [Tagetes erecta L.] berasal dari Meksiko. Tumbuhan ini menyukai tempat-tempat yang terkena sinar matahari dan lembab, biasa ditanam dihalaman rumah sebagai tanaman hias. Merupakan herba semusim (annual) yang tumbuh tegak, bercabang dengan tinggi 0,6-1,3 m, berbau tidak enak. Bunga bentuk bongol, tunggal atau berkumpul dalam malai rata yang jarang, dikelilingi oleh daun palindung, tangkai panjang dengan ujung yang membesar. Bunga tepi bentuk pita, betina, delapan atau lebih dengan bentuk pita bulat telur terbalik, oranye cerah atau kuning muda. Bunga cakram banyak berkelamin dua. Daun menyirip berbagi hingga dekat sekali dengan tulang daun tengah atau menyirip gasal dengan poros bersayap. Anak daun berbentuk lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi.

Familia

Campositae (Asteraceae).

Sifat Kimiawai

Rasa pahit, bau khas, dan sejuk.

Efek Farmakologis

Berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), mengencerkan dahak (ekspektoran) dan mengatasi batuk (antitusif).

Kandungan Kimia

Bunga mengandung tagetiin 0,1%, terthienyl, helenian 0,74%, flavoxanthin.

Bagian yang Dipakai

Bunga.

Nama Indonesia

Ades (Sunda), kenikir (Jawa).

Nama Asing

Wan shou chik (T), ahito, amarillo (F), african marigold, french marigold, marigold (I), amarillo (S), Afrikaantjes (B), tahi ayam (M).

Menyembuhkan Penyakit

Pemakaian Luar :

Luka : bunga tahi kotok, daun ubi jalar (Ipomoea batatas Poir.), masing-masing secukupnya dihaluskan lalu ditempelakan pada bagian yang sakit.

Gondongan (parotitis), pembengkakan payudara (mastitis) : bunga tahi kotok secukupnya dihaluskan dan campurkan dengan cuka beras putih secukupnya, lalu gunakan sebagai tapal pada bagian yang sakit.

Radang kulit bernanah (Pioderma) : akar dan daun segar tanaman tahi kotok, daun sambiloto segar (Andrographis paniculata Nees.) secukupnya, dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.


Pemakaian Dalam :

Radang saluran napas (bronkhitis) : 10 gram bunga tahi kotok kering, 25 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.), dan 10 gram umbi bunga lili kering/pahap (Lilium sp.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum.

Sakit gigi, sakit mata (Conjuntivitis) : 10 gram bunga tahio kotok kering, 2 siung bawang putih (Allium sativum L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu airnya disaring dan diminum.

Influenza : 10 gram bunga tahi kotok kering, 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), dan 1 batang daun bawang putih (Allium sativum L.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum.

Batuk rejan (pertussis) : Cara ke-1 : 15 gram bunga tahi kotok kering, gula merah secukupnya, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Cara ke-2 : 15 gram bunga tahi kotok kering, 10 gram kencur (Kaempferia galanga L.), 10 gram kulit jeruk mandarin kering (Citrus nobilis Lour.), gula aren (Arenga pinnata Merr.) secukupnya, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.

Kejang karena panas pada anak-anak : 5 gram bunga tahi kotok kering, 30 gram kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) yang direndam dahulu dan 15 gram daun teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), direbus dengan air secukupnya disaring lalu diminum.

Radang tenggorokan (pharyngitis ) : 10 gram bunga tahi kotok kering, 60 gram daun lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya, 30 gram brojo lintang (Belamcanda chinensis [L.] DC.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu  disaring dan airnya diminum.

Sariawan (aphthae) : 10 gram bunga tahi kotok kering, 10 gram asam jawa (Tamarindus indica L.) tanpa biji, gula merah secukupnya, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu airnya diminumairnya setelah disaring.
Catatan

Pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter


Silahkan kunjungi Khasiat Herba yang lainnya di Macam Khasiat Herba Tanaman Bunga

Read more ...

Khasiat Herba Cempaka Putih

Cempaka putih [Michelia alba DC.]
Cempaka Putih
[Michelia alba DC.]
Cempaka putih [Michelia alba DC.] sinonim : Michela longifolia Bl. Bunga cempaka putih dapat digunakan sebagai campuran bahan pembuatan minyak wangi atau parfum dan wangi-wangian lainnya. Pengembangbiakannya dengan setek batang. Habitus pohon, berkayu, tinggi dapat mencapai 30 m. Bunga berdiri sendiri dengan mahkota bunga berwarna putih dan berbau harum. Bunga banci, tidak pernah menghasilkan buah, karena itu dibudidayakan secara vegetatif. Daunnya tunggal, berbentuk bulat telur memanjang atau hampir lanset, ujung dan pangkal runcing, duduknya tersebar. 

Familia

 Magnoliaceae.

Sifat Kimiawai

Rasanya pahit, pedas, dan agak hangat.

Efek Farmakologis

Berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuterik), sebagai obat batuk (antitusif), menurunkan demam (antipiretik)

Kandungan Kimia

Kulit kayu mengandung alkaloid 0,15 %, daun dan bunga mengandung minyak atsiri.

Bagian yang Dipakai

Bunga, daun, dan kulit batang.

Nama Indonesia

Sumatra : jeumpa gadeng (Aceh), cempaka putih (Melayu), campaga putih (Minangkabau).
Jawa : campaka bodas (Sunda), pecari putih, cempaka putih (Jawa), compaka pote (Madura).
Sulawesi : campaka mawuro, sampaka mopusi, campaka momero, sempaka kulo, campaka (Sulawesi Utara), bunga eja kebo, patene (Makasar), bunga eja mapute (Bugis).
Maluku : campaka bobudo (Ternate), capaka babulo (Tidore)

Nama Asing

Pai yik lan (T).

Menyembuhkan Penyakit

Pemakaian Luar :
Bau badan dan ketiak : bunga cempaka putih dan daun sirih (Piper betle L.) masing-masing secukupnya direbus dengan air secukupnya lalu airnya dipakai untuk mandi.


Pemakaian Dalam :

Batuk rejan (pertusis) pada anak : 5-7 kuntum bunga cempaka putih, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) dan 10 gram kulit jeruk mandarin/keprok (Citrus nobilis Lour) kering, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, tambahkan 30 cc madu, aduk kemudian airnya diminum untuk 2 kali sehari, setiap kali 150 cc.

Kepala pusing : 5-7 kuntum bunga cempaka putih direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.

Sinusitis : 30 gram bunga cempaka putih, 30 gram daun mint/menthol (Mentha sp.), 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), dan 2 batang daun bawang putih (Allium sativum Linn.), direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, kemudian airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.

Perut mual dan kembung (meteorismus) : 5 kuntum bunga cempaka putih, 5 gram kulit jeruk keprok/mandarin kering (Citrus nobilis Lour.), 3 butir kapulaga (Amomum cardamomum Willd.) dan 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.

Radang saluran napas (bronkhitis) : 15 gram bunga cempaka putih yang kering ditambah air secukupnya lalu ditim, kemudian airnya diminum boleh ditambah madu. Lakukan selama satu minggu secara teratur. Atau, 15 gram daun cempaka putih, 5 gram pahap/umbi bunga lili kering (Lilium sp.), 5 gram kulit jeruk mandarin kering (Citrus nobilis Lour.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum.

Dada terasa penuh/begah : 6-15 gram bunga cempaka putih direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.

Bau badan : 30 gram bunga cempaka putih dan gula batu secukupnya direbus dengan air secukupnya lalu diminum.

Keputihan (leucorrhoea) : 30 gram bunga cempaka putih, 60 gram jali (Coix lacryma-jobi L.) yang direndam dulu hingga lembut dan 15 gram kulit delima kering (Punica granatum L.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat, sedangkan jalinya dimakan.

Pembesaran prostat : 30 gram daun cempaka putih, 30 gram tanaman kumis kucing segar (Orthosiphon aristatus Bl.) dan 30 gram daun sendok segar (Plantago mayor L.), direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.
Catatan

Untuk Jali dapat dibeli di supermarket atau pasar tradisional, pahap/umbi bunga lili dapat dibeli di toko obat Tionghoa atau di supermarket.
Pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.


Silahkan kunjungi Khasiat Herba yang lainnya di Macam Khasiat Herba Tanaman Bunga

Read more ...

Khasiat Herba Tapak Dara

Tapak Dara [Catharanthus roseus (L.) G. Don.]
Tapak Dara
[Catharanthus roseus (L.) G. Don.]
Tapak Dara [Catharanthus roseus (L.) G. Don.] tumbuhan semak menahun ini terdapat pada dataran rendah sampai ketinggian 1800 m diatas permukaan air laut, dapat tumbuh pada bermacam-macam iklim, baik ditempat terbuka maupun tertutup. Tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan biji, setek batang, atau akar. Habitus herba atau semak yang tumbuh tegak, bercabang banyak, tinggi mencapai 120 cm. Batangnya berkayu pada bagian bawah, bergetah putih, bentuk batang bulat, berwarna merah tengguli, berambut halus. Bunga tunggal, keluar dari ujung tangkai dan ketiak daun dengan lima helai mahkota bunga, bentuknya seperti terompet, berwarna putih, ungu, merah muda atau putih dengan warna merah ditengahnya, tabung mahkota bunga sepanjang 22-30 mm. Buahnya berupa buah berbumbung berbulu, berisi banyak biji yang berwarna hitam, menggantung pada batang, warna buah hijau atau hijau pucat. Daunnya tunggal, agak tebal, tersusun berhadapan bersilang, berbentuk bundar memanjang atau bulat telur, pangkal daun meruncing dan bertangkai, kedua permukaan daun berambut halus.

Familia

Apocynaceae.

Sifat Kimiawai

Sedikit pahit, sejuk, toksik, masuk ke meridian hati.

Efek Farmakologis

Berkhasiat sebagai antikanker (antineoplastik), menurunkan tekanan darah (hipotensi), penenang (sedatif), menyejukan darah, menghentikan pendarahan (hemostatik), menetralkan panas dan racun, peluruh kencing (diuretik).

Kandungan Kimia

Pada akar, batang, daun, dan biji ditemukan lebih dari 70 macam alkaloid, termasuk 28 bi-indole alkaloid. Komponen anti kanker, yaitu alkaloid seperti vinblastine (VLB), vincristine (VCR), leurosine (VLR), vincadioline, leurosidine dan catharanthine. Alkaloid yang berefek hypoglycemic (menurunkan kadar gula darah), antara lain leurosine, catharanthine, lochnerine, tetrahydroalstonine, vindoline, dan vindolinine.

Bagian yang Dipakai

Seluruh tumbuhan/herba tapak dara segar atau dikeringkan.

Nama Indonesia

Sumatra : rutu-rutu, rumput jalang, kemuting china.
Jawa : kembang sari china, kembang serdadu, kembang tembaga, paku rane, tapak doro, cakar ayam, tai lantuan.
Nusa Tenggara : tapak lima (Bali).
Sulawesi : sindapor.
Maluku : usia.

Nama Asing

Chang chun hua (T), amnias, atai bia, kantotan, sitchirika (F), vinca, madagaskar periwinkle herb, pink periwinkle (I), vonenina (Md), soldatenbloem (B), hoa hai dang, dira can (V), chichirica, san pedro (S), kemunting china (M).

Menyembuhkan Penyakit

Pemakaian Luar :

Gondongan (parotitis), bengkak, bisul (furunculus) dan borok : daun tapak dara secukupnya dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.

Luka bakar : daun tapak dara segar secukupnya, beras putih secukupnya, dihaluskan hingga seperti bubur, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.


Pemakaian Dalam :

Clinical studies : vinblastine terutama dipakai untuk hodgkin’s disease dan chorioepithelioma, juga efektif pada sejumlah pasien dengan kanker payudara, kanker indung telur (ovarium) atau nephroblastoma. Vincristine lebih efektif pada acute lymphocytic dan granulocitic leukemia, terutama pada acute leukemia pada anak-anak (lymphocitic dan myelocitic). Karena keduanya menyebabkan penekanan ringan pada sumsum tulang dan anabolisme, vincristine digunakan bersama antineoplastic lain, misalnya : COAP (Cyclophosphamide, vincristine, cytosine arabinoside dan prednisone) pada pengobatan acute leukemia pada anak-anak dan sejumlah leukemia pada orang dewasa. MOPP (Nitrogen mustard, vincristine, procarbazine dan prednisione) pada pengobatan hodgkin’s disease.

Acute lymphocytic leukemia : 15 gram tapak dara, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum.

Mencegah dan mengatasi kanker (karsinoma) : 15 gram tapak dara segar, 30-60 gram daun pepaya segar (Carica papaya L.), 30 gram daun bayam merah segar (Alternanthera amoena Voss.), 30 gram rumput mutiara (Hedyotis corymbosa [L.] Lamk) direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan ditambahkan madu, diminum tiga kali sehari, setiap kali minum 100 cc (tetap konsultasikan ke dokter ).

Leukemia : 30 gram tapak dara, 10 gram adas (Foeniculum vulgare Mill.), 10 butir angco (Fructus jujubae), 15 gram kie cie (Fructus lycii), direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 500 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan dua kali sehari.

Kurang darah (anemia) : 4 kuntum bunga tapak dara putih, 15 gram bayam merah (Alternanthera amoena Voss.), 5 butir angco ( Fructus jujubae) direbus dengan 600 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.

Mencegah kanker payudara : 6-15 gram tapak dara kering direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.

Kanker rahim : 15 gram bunga tapak dara, 30 gram rumput lidah ular (Hedyotis diffusa (Willd.) Roxb.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya. (tetap konsultasikan ke dokter).

Batu ginjal : 30 gram daun tapak dara, 30 gram keji beling (Strobilanthes crispus Bl.), 15 gram daun tempuyung (Sonchus arvensis L.), segar direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu diminum airnya setelah disaring. Lakukan dua kali sehari.

Tekanan darah tinggi (hipertensi) : Cara ke-1 : 15 gram daun tapak dara, 10 gram bunga krisan (Crysanthemum sp.), direbus dengan 600 cc  air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum sore hari. Cara ke-2 : 15 gram daun atau bunga tapak dara, direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya menjelang tidur.

Kencing manis (diabetes mellitus)Cara ke-1 : 10-15 gram daun tapak dara, 30 gram ceplukan segar (Physalis peruviana L.), direbus dengan 600 cc  air hingga tersisa 300 cc, lalu diminum airnya setelah disaring, lakukan dua kali sehari; Cara ke-2 : 30 gram daun tapak dara segar direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya, lakukan secara rutin; Cara ke-3 : 15 gram daun tapak dara kering, adas (Foeniculum vulgare Mill.), pulasari (Alyxia rein wardtii Bl.) masing-masing secukupnya, segar direbus dengan 600 cc  air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya, lakukan secara rutin; Cara ke-4 : 6 lembar daun tapak dara, 15 kuntum bunga tapak dara, segar direbus dengan 800 cc  air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan dua kali sehari pagi dan sore.

Asma, radang saluran napas (bronkhitis)Cara ke-1 : 10 gram akar tapak dara, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 100 gram lobak (Raphanus sativus Linn.), segar direbus dengan 600 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya, lakukan dua kali sehari. Cara ke-2 : 1 potong bonggol akar  tapak dara, segar direbus dengan 800 cc  air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan dua kali sehari, pagi dan sore.

Demam : 15 gram herba tapak dara, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), gula aren (Arenga pinnata Merr.), segar direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan dua kali sehari.

Gondongan (parotitis) : 15 gram herba tapak dara, gula merah secukupnya, segar direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.

Sakit perut : 15 gram herba tapak dara, gula merah secukupnya, direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.

Malaria : 10 gram akar tapak dara, 10 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), 10 gram temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.), 15 gram sambiloto (Andrographis panniculata Nees.), segar direbus dengan air secukupnya,  lalu disaring dan diminum airnya.

Muntaber : 15 gram herba tapak dara  direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
Tangan gemeteran tanpa terkontrol (buyutan) : 15 gram daun tapak dara, segar direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.

Disentri, sariawan (aphthae) : 10 gram daun tapak dara, 30 gram krokot (Portulaca oleracea L.), segar direbus dengan air secukupnya lalu disaring dan diminum airnya.

Batuk (tussis) : 10 gram herba tapak dara, 10 gram kulit jeruk mandarin/keprok kering  (Citrus nobillis Lour.), 10 gram bunga mawar kering (Rosa chinensis Jacq.), segar direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
Efek Samping
yang tidak dinginkan

Setelah pemakaian vinblastine, biasanya terjadi penurunan sel darah putih (leucopenia) dengan tingkatan yang bervariasi dan kembali seperti semula dalam 1-2 minggu setelah penghentian pemakian obat. Efek terhadap sel darah merah dan platelet sangat kecil.Sejumlah pasien dapat  timbul gangguan nafsu makan dan reaksi pencernaan lainnya seperti mual, muntah, kesulitan buang air besar dan beberapa timbul gangguan neurologis seperti susah tidur, sakit kepala, depresi mental, sensasi yang abnormal, dan kehilangan reflek dalam.
Keracunan vincristine bernamifestasi pada sistemsaraf dengan gejala sensasi abnormal, rasa bebas pada tungkai, rasa sakit, kehilangan reflek dalam, rasa lemah, gangguan pergerakan, serak, kelumpuhan kelopak mata (Ptosis), penglihatan kembar (diplopia), dan lain-lain. Dua puluh persen penderita menjadi botak (alopecia), juga menghambat sistem pembuatan sel darah, hemoglobin, platelets dan sel darah putih menurun 1-2 mg setelah pemakaian obat ini. Hambatan terhadap sistem hematopoliesis (pembuatan sel darah), relatif ringan dibandingkan dengan obat kanker lainnya.

Catatan

Wanita hamil dilarang menggunakan tanaman ini.
Tumbuhan obat ini mengandung komponen aktif, vinblastine dan leurocristine (vincristine) yang berkhasiat antikanker pada leukemia 1534, leukemia 1210, AKR leukemia, Ehrlich ascitik liver carcinomia dan walker carcinoma 256. Komponen ini menghentikan mitosis sel kanker pada methapase.
Di luar negri, herba tapak dara ini sudah dibuat obat suntik, yaitu vincristine injeksi dan vinblastine injeksi.
Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius tetap konsultasikan ke dokter.

Silahkan kunjungi Khasiat Herba yang lainnya di Macam Khasiat Herba Tanaman Bunga

Read more ...

Khasiat Herba Cempaka Kuning

Cempaka Kuning [Michelia champaca L.]
Cempaka Kuning
[Michelia champaca L.]
Cempaka kuning [Michelia champaca L.] berasal dari India. Pengembangbiakan dengan setek batang. Habitus pohon, tinggi 12-25 m, ujung ranting berambut.  Bunga berdiri sendiri/tunggal, warnanya kuning oranye, baunya sangat harum. Daun tenda bunga panjangnya 3-5 cm, yang terdalam lebih sempit dan lebih runcing daripada yang terluar. Daun bulat telur memanjang dengan ujung dan pangkal runcing, panjang 10-28 cm, lebar 4,5-11 cm. Buah bentuk bola memanjang, sedikit bengkok, berwarna hijau kemudian menjadi abu-abu pucat. Biji masak berwarna merah tua, tergantung keluar pada berkas yang memanjang menjadi benang yang langsing. Di jawa dibudidayakan, kayunya jarang digunakan karena adanya bunga. Bunganya digunakan untuk pembuatan minyak rambut. Cempaka biasa ditanam sebagai tanaman hias.

Familia

Magnoliaceae.

Sifat Kimiawai

Rasa pahit, dan berbau aromatik.

Efek Farmakologis

Berkhasiat sebagai tonikum, febrifugum, aromatikum, pengelat (astringent), menambah nafsu makan (stomakik), peluruh haid (emenagog), pelembut kulit (demulcent), peluruh kemih (diuretik), peluruh kentut (karminatif).

Kandungan Kimia

Kulit dan daun : alkaloida dan zat samak
Kulit kayu : damar, resin, tanin
Bunga : minyak terbang (cheraniol, linalol, methyleugenol, eugenol isoeugenol).
Biji : palmitin, oleie, damar dan asam damar

Bagian yang Dipakai

Kulit batang, daun, dan bunga.

Nama Indonesia

Sumatra : jeumpa (Aceh), jempa (Gayo), campaga (Minangkabau), cempaka, cempaka kuning (Melayu)

Jawa : campaka, campaka koneng (Sunda), kantil, locari, pecari, cempaka, cepaka, cempaka kuning (Jawa), kembhang koneng, campaka, compaka, compaka koneng, compaka merah (Madura)

Nusa Tenggara : campaka, campaka barak, campaka kuning, campaka warangan (Bali), hepaka, kepaka (Sawu)

Sulawesi : sampakang (Sangihe), campaka mariri, sampaka, sempaka mondarang, campaka (Sulawesi Utara), campaka (Gorontalo), bunga macela, cepaga (Bugis), sambaka (Buru), bunga eja, campaga (Makasar)

Maluku : sampaka, kupa haya (Seram), papokur, kupa pokur, kupukulyu, walatol (Ulias), cupaka, hapaka (Halmahera Utara), capaka goraci (Ternate, Tidore)

Nama Asing

Wang mien kui (T), Orange chempaka (I), champi (Th), cempaka kuning (M), champaka (F).

Menyembuhkan Penyakit

Pemakaian Luar :

Rematik

Cara ke-1 :
8 lembar daun cempaka kuning, 5 buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.), 15 butir cengkih (Eugenia aromatica OK.), 15 butir lada hitam (Piper nigrum L.), dan 15 gram jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) dicuci lalu ditumbuk halus, diremas dengan 40 cc air jeruk nifis (Citrus aurantifolia Swingle.) dan 20 cc minyak kayu putih (Melaleuca leucadendra L.), dipakai untuk menggosok dan mengurut bagian tubuh yang sakit.

Cara ke-2
20 gram daun cempaka kuning, 30 gram daun belimbing wuluh(Averrhoa blimbi L.), 15 butir lada (Piper nigrum L.), dicuci dan ditumbuk halus, tambahkan cuka beras putih seperlunya lalu digosokan pada bagian tubuh yang sakit.


Pemakaian Dalam :

Menambah nafsu makan (stomakik) : 50 gram kulit pohon cempaka kuning yang telah kering, ditumbuk halus, 20 gram asam jawa (Tamarindus indica L.) dan gula merah secukupnya direbus dengan 1,5 liter air, disaring dan diambil airnya lalu diminum satu kali sehari sebanyak 200 cc.

Haid tidak teratur : 3 jari kulit akar cempaka kuning dan 15 gram umbi rumput teki (Cyperus rotundus L.), dicuci dan ditumbuk seperlunya lalu direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, diberi garam sedikit, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.

Keputihan (leucorrhoea) : 10 kuntum bunga campaka kuning, 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) dan 30 gram kulit delima kering (Punica granatum L.), dicuci bersih lalu direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 400 cc, setelah dingin disaring kemudian diminum airnya untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.

Kencing nanah (Gonorrhoea) : 18 kuntum bunga cempaka kuning, 2 tangkai bunga kelapa (Cocos nucifera L.) dan 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), direbus dengan 800 cc air kelapa muda (Cocos nucifera L.) hingga tersisa 400 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.
Catatan

Wanita hamil dilarang meminum rebusan tumbuhan obat ini
Pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.


Silahkan kunjungi Khasiat Herba yang lainnya di Macam Khasiat Herba Tanaman Bunga

Read more ...

Khasiat Herba Tembelekan

Tembelekan [Lantana camara L.]
Tembelekan
[Lantana camara L.]
Tumbuhan Herba Tembelekan [Lantana camara L.] berasal dari Amerika tropis, terdapat di dataran rendah sampai ketinggian 1700 m diatas permukaan air laut. Tembelekan yang tumbuh liar di tempat-tempat tandus ini banyak juga dipakai sebagai tanaman pagar atau tanaman hias. Habitus perdu, tegak atau setengah merambat, mempunyai banyak cabang, ranting berbentuk segi empat, tinggi ± 2 m, ada varetas berduri dan ada yang tidak berduri, banyak khas. Bunganya berwarna putih, merah muda, jingga, kuning, dan sebagainya, berbentuk dalam rangkaian yang bersifat rasemos, bergerombol, bulat atau gepeng. Buah seperti buah buni, berwarna hitam mengkilat jika sudah matang. Daun berbentuk bulat telur, ujungnya meruncing, pinggir bergerigi, tulang daun menyirip, permukaan atas daun berambut banyak terasa kasar, sedangkan bagian bawah daun berambut jarang, daun berbau harum dan duduk saling berhadapan. 

Familia

Verbenaceae.

Sifat Kimiawai

Akar : rasa manis, sejuk.
Daun : rasa pahit, sejuk, berbau, agak beracun (toksik).
Bunga : rasa manis, sejuk.

Efek Farmakologis

Akar : berkhasiat sebagai penurun panas (antipiretik), penawar racun (antitoksik), penghilang rasa sakit (analgesik), menghentikan pendarahan (hemostatik).
Daun : agak beracun (toksik). berkhasiat menghilangkan gatal (antipruritus), antitoksik, menghilangkan pembengkakan (antiswelling), perangsang muntah (emetikum).
Bunga : berkhasiat menghentikan pendarahan (hemortatik).

Kandungan Kimia

Daun mengandung lantadene A (0,31-0,68%), lantadene B (0,2%), asam lantonalat, asam lantat, humulene (mengandung minyak menguap 0,16-0,2%), ß caryophyllene, terpidene, a pinene, p-cymene.

Bagian yang Dipakai

Daun, bunga, akar segar atau dikeringkan.

Nama Indonesia

Sumatra : tembelekan, kembang telek, bunga pagar, kayu singapur, tahi ayam (Melayu).
Jawa : kembang setek, saliyara, saliyere, tahi ayam, tahi kotok, cente (Sunda), kembang telek, oblo, puyengan, pucengan, tembelek, tembelekan, teterapan, waung, wileran (jawa), kamanco, mainco, tamanjho (Madura).

Nama Asing

Wu se mei (T), coronitas, kantutai, lantana (F), lantana (I), coronitas, cinco negritos (S), bourbentjes (B).

Menyembuhkan Penyakit

Pemakaian Luar :

Keseleo : daun tembelekan secukupnya kemudian dilumatkan, tambahkan arak putih dan tepung terigu yang telah digongseng lalu diaduk dan ditempekan pada bagian yang sakit.

Rematikcara ke-1 : daun tembelekan segar dan jahe merah (Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan air secukupnya lalu tambahkan air dingin hingga hangat dan dipakai untuk mandi. Cara ke-2 : akar tembelekan kering secukupnya, direbus dengan 1 liter air hingga mendidih lalu dicampur dengan air dingin hingga hangat kemudian gunakan untuk mandi.

Penyakit kulit, bisul (furunculus), luka berdarah, memar (haematoma), bengkak-bengkak : daun tembelekan segar secukupnya, dihaluskan lalu ditempel pada bagian yang sakit. Diganti 2-3 kali sehari.

Radang kulit (dermatitis), eksim (ekzema), jamur kulit : seluruh bagian tumbuhan tembelekan segar, sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) dan daun ketepeng china (Cassi Alata L.) direbus dengan air secukupnya sampai mendidih, lalu hangat-hangat digunakan untuk mencuci bagian yang sakit.


Pemakaian Dalam :

Pembengkakan kelenjar limfe : 15 gram akar tembelekan kering dan 30 gram rumput laut che chai (Porphyra tenera) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum dan rumput lautnya dimakan.

Batuk (tussis) pada anak-anak : 10 gram bunga tembelekan kering, 30 gram kaktus (Opuntia dilleni [Ker-Gawl.] Haw.) yang telah dikupas kulitnya, 3 lembar daun sirih (Piper betle L.), madu secukupnya, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.

TCB dengan batuk darah : 5-10 gram bunga tembelekan kering, 60 gram akar alang-alang (Imperata cylindrica [L.] Beauv.), 15 gram kencur (Kaempferia galanga L.), gula batu secukupnya, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya.

Sakit kepala, sakit gigi : 30 gram akar kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum.

Influenzacara ke-1 : 30 gram daun tembelekan dan 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu diminum airnya selagi hangat, lakukan dua kali sehari; Atau cara ke-2 : 30 gram akar tembelekan, 2 batang daun bawang putih (Allium sativum L.), dan 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya selagi hangat.

Sering buang air kecil (beser) : 30 gram daun tembelekan, 10 buah ginkgo biloba (pyk ko) yang telah disangrai, keduanya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya sedangkan pek ko dimakan.

Sakit perut, diare : 6-9 gram bunga kering digiling hingga menjadi bubuk lalu diseduh dengan air mendidih secukupnya, hangat-hangat airnya diminum.

Keputihan (leucorrhea) : 30 gram akar tembelekan kering, 30 gram kulit delima kering (punica granatum L.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan dibagi menjadi dua dosis, kemudian diminum. Lakukan dua kali sehari.

Menambah nafsu makan (stomakik) : 30 gram kulit batang tembelekan direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat sebanyak 200 cc. Lakukan satu kali sehari.

Kencing nanah (Gonorrhoea) : 30 gram akar tembelekan kering, 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) 30 gram brotowali (Tinospora crispa [L.] Miers.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya.

Perangsang muntah (emeticum) : 30 gram daun tembelekan segar, 100 gram lobak (Raphanus sativus Linn.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya diminum hangat-hangat setelah disaring.

Pegal linu : 30 gram seluruh tumbuhan tembelekan, 30 gram buah takokak (Solanum torvum Swartz.), dan 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan diminum airnya.

Keseleo : 30 gram daun tembelekan, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 15 gram daun dewa (Gynura segetum (Lour) Merr.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.

Sakit pinggang (lumbago)cara ke-1 : 30 gram seluruh bagian tumbuhan tembelekan segar dan takokak (Solanum torvum Swartz.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan diminum airnya selagi hangat. Atau cara ke-2 : 3-9 gram bunga tembelekan kering, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya selagi hangat.

Eksim (ekzema) : bunga tembelekan dikeringkan kemudian digiling hingga halus, ambil 3 gram bubuk tersebut lalu diseduh dengan air panas, kemudian airnya diminum.

Rematik : 15 gram akar tembelekan, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 15 gram temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan diminum airnya.

Bisul (furunculus) : 9 gram bunga tembelekan segar, 30 gram daun sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) dan 30 gram daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata [Lam.] Pers.), direbus dengan air secukupnya, setelah dingin diminum.
Catatan

Wanita hamil dilarang menggunakan tanaman ini.
Kelebihan dosis menyebabkan pusing dan muntah-muntah.
Pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius tetap konsultasikan ke dokter.


Silahkan kunjungi Khasiat Herba yang lainnya di Macam Khasiat Herba Tanaman Bunga

Read more ...

Khasiat Herba Bungur Kecil

Bungur Kecil (Lagerstroemia indica L.)
Bungur Kecil
(Lagerstroemia indica L.)
Bungur Kecil (Lagerstroemia indica L.) sangat digemari orang karena warna bunganya yang indah, berasal dari Tiongkok dan Jepang ini kini tersebar di seluruh daerah tropis Indonesia. Bungur kecil biasa ditanam sebagai tanaman hias di halaman, taman dan di pinggir-pinggir jalan, dapat juga ditemui tumbuh liar di tebing-tebing dan tepi hutan.  Perdu atau pohon kecil dengan tinggi 2 - 7 m, umumnya tumbuh baik pada ketinggian 700 m di atas permukaan laut. Batangnya berkayu, bercabang banyak yang keluar dari bagian ujung yang meruncing, cabang melengkung dengan kulit pohon berwarna coklat, halus dan agak berkilap. Bunga majemuk berbentuk malai, panjangnya 10 - 50 cm, tumbuh berkumpul di ujung batang atau keluar dari ketiak daun, berwarna lembayung, merah muda, putih atau ungu, pinggir daun mahkotanya bergelombang. Permukaan tangkai bunganya ada yang licin dan ada pula yang berbulu, tanaman ini berbunga sepanjang tahun. Daunnya tunggal, bertangkai pendek, tumbuh berseling, bentuknya elips atau memanjang, dengan panjang 2 - 7 cm, dan lebar 1 - 4 cm, ujung tumpul sedikit bertaring, pangkal membagi, tepi rata, warnanya hijau tua. 

Familia

Lythraceae.

Sifat Kimiawai

Agak pahit, dan netral.

Efek Farmakologis

Berkhasiat merangsang sirkulasi, menghentikan pendarahan (hemostatis), antiradang (antiinflamasi), peluruh kemih (diuretik), pengelat (astringent), menetralisasi racun. Bunga, daun, dan kulit kayu bersifat purgatif (pencahar).

Kandungan Kimia

Akar mengandung sitosterol, 3,3',4-trimethylellagic acid.
Daun mengandung decinine, decamine, lagerstroemine, lagerine, dihydroverticillatine, decodine.

Bagian yang Dipakai

Bunga, akar, daun, dan kulit kayu, direbus lalu diminum. Untuk penyimpanan, dicuci lalu dijemur.

Nama Indonesia

Bungur Kecil

Nama Asing

Zi wei hua (T), malendres, pelendres (F), crape myrtlle (I), melendres, melindres (S), inai merah (M).

Menyembuhkan Penyakit

Pemakaian Luar :

Eksim (ekzema) : akar atau daun bungur kecil secukupnya dicuci bersih lalu direbus dengan air, air rebusannya digunakan untuk mencuci bagian sakit.

Bisul (furunculus), koreng : akar dan bunga bungur kecil dikeringkan lalu digiling hingga menjadi bubuk, tambahkan arak putih secukupnya sampai berbentuk bubur kental lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.

Campak : 500 gram tumbuhan bungur kecil direbus dengan air secukupnya lalu airnya digunakan untuk mencuci kulit yang terkena campak.

Radang payudara (mastitis), eksim : daun bungur kecil secukupnya ditumbuk hingga halus lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.


Pemakaian Dalam :

Sakit gigi : 15 gram akar bungur kecil dimasak bersama daging ayap atau sapi hingga matang lalu dimakan.

Sakit kepala sebelah (migrain) : 30 gram akar bungur kecil dimasak bersama dengan 60 gram daging sapi lalu dimakan.

Sakit kuning, hepatitis : 15 gram akar bungur kecil, dan 15 gram daunnya direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum.

Hepatitis : 15 gram akar, 15 gram daun bungur kecil, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc disaring lalu airnya diminum selagi hangat.

Batuk darah (hemoptysis), muntah darah (hematemesis), buang air besar mengandung darah : 30 gram akar bungur kecil, direbus dengan 200 cc air hingga tersisa 80 cc, disaring lalu diminum airnya dua kali sehari sebanyak 40 cc.

Disentri : 30 gram daun atau akar bungur kecil, 15 gram patikan kebo (Euphorbia hirta L.) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc disaring lalu airnya diminum.

Campak : 60 gram tumbuhan bungur kecil dan 30 gram pegagan (centella asiatica [L.] Urban.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali minum 150 cc.

Bisul (furunculus) : 30 gram akar bungur kecil direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc disaring lalu airnya diminum selagi hangat.

Biduran (urtikaria) : 30 gram tumbuhan bungur kecil direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
Catatan

Wanita hamil dilarang meminum rebusan tanaman obat ini.
Pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.


Silahkan kunjungi Khasiat Herba yang lainnya di Macam Khasiat Herba Tanaman Bunga

Read more ...

Khasiat Herba Teratai

Teratai [Nelumbium nelumbo Druce.]
Teratai
[Nelumbium nelumbo Druce.]
Teratai [Nelumbium nelumbo Druce.] tumbuhan air asli dari daratan Asia. Teratai dibudidayakan diperairan dan kolam, kadang ditemukan tumbuh liar di rawa-rawa. Daunnya biasa dipakai sebagai bahan pembungkus, rimpang muda, dan biji bisa dimakan. Tumbuhan air, menahun, dan tumbuh tegak. Akar rimpang tebal, bersisik, dan tumbuh di bawah tanah. Daun dan bunga keluar langsung dari rimpangnya yang terikat pada lumpur di dasar kolam. Bunganya harum, tumbuh menjulang di atas permukaan air dengan tangkai bulat dan kokoh, panjang tangkai bunga 75-200 cm. Diameter bunga 15-25 cm, mahkota bunga banyak dan lebar, warna merah jambu, putih dan kuning, benang sari banyak, kepala sari kuning. Bunga mekar sehari penuh dari pagi sampai sore hari, setelah layu mahkota bunga berguguran sampai akhirnya tersisa dasar bunga yang akan menjadi bakal buah. Dasar bunga berbentuk kerucut terbalik, dengan ujung datar, semacam spons yang berlubang-lubang berisi 15-30 biji, pada waktu mekar warnanya kuning kemudian hijau dan akhirnya coklat hitam, diameter 6-11 cm. Biji bentuknya bulat seperti kacang tanah, terdapat dalam lubang-lubang buah yang berbentuk seperti sarang tawon, biji yang sudah tua warnanya hijau kehitaman,umurnya kira-kira satu bulan sejak bunganya mekar. Daun menyembul ke atas permukaan air, menjulang tegak seperti perisai. Helaian daun lebar dan bulat, disangga oleh tangkai yang panjang dan bulat dengan diameter 0,5-1 cm dan panjangnya 75-150 cm. Permukaan daun berlilin, warnanya hijau keputihan, tepi rata, bagian tegak agak mencekung, tulang daun tersebar dati pusat daun ke arah tepi, diameter 30-50 cm. 

Familia

Nymphaeaceae.

Sifat Kimiawai



Efek Farmakologis

Akar : menghentikan pendarahan (hemostatik), membuyarkan darah beku, penenang (sedatif).

Rimpang : dimakan mentah berkhasiat menurunkan panas (antipiretik), membuyarkan darah beku. Bila dimasak berkhasiat menguatkan limpa, menambah selera makan (stomakik), penambah darah, membantu pertumbuhan otot dan menyembuhkan diare.

Batang teratai (tangkai bunga, tangkai daun) : menurunkan panas (antipiretik), dan memperlancar buang air kecil (diuretik).

Biji : memelihara kondisi jantung, bermanfaat bagi ginjal, dan menguatkan limpa.

Tunas biji teratai : menghilangkan panas dalam jantung, menurunkan panas (antipiretik), menghentikan pendarahan (hemostatik) menahan ejakulasi dini.

Kulit biji teratai : menghentikan pendarahan (hemostatik) menghentikan panas dalam di lambung, mengeluarkan panas dan lembab dari usus.

Benangsari : menghilangkan panas dari jantung, menguatkan fungsi ginjal, menahan ejakuasi dini dan menghentikan pendarahan (hemostatik).

Penyangga bunga (receptacle) : membuyarkan darah beku, menghentikan pendarahan (hemostatik).

Daun : membersihkan panas dan menghilangkan lembab, menghentikan pendarahan (hemostatik).

Dasar daun : menurunkan panas (antipiretik), menormalkan menstruasi, menguatkan kehamilan.

Kandungan Kimia


Akar : zat tanat dan asparagin.

Rimpang : pati, protein, asparagin, vitamin C, selain itu juga mengandung katekol, d-gallocatechol, neochlorogenic acid, leucocynidin, leucodelphinidin, peroksidase, dan lain-lain.

Bunga :
kuersetin, luteolin, isokuersitrin, kaempferol.

Benangsari : kuersetin, luteolin, isokuersitrin, galuteolin, juga terdapat alkaloid.

Penyangga bunga (receptacle) : protein, lemak, karbihidrat, karoten, asam nikotinat, vitamin B1, B2, C dan sedikit mengandung nelumbin.

Biji : kaya akan pati juga mengandung raffinosa, protein, lemak, karbihidrat, kalsium, phosphor, dan besi. Kulit biji teratai mengandung nuciferin, oxoushinsunine, N-norarmepavin.

Tunas biji teratai : liensinin, isoliensinin, neferin, nuciferin, pronuciferin, lotusina, methylcorypalline, demethylcoclaurine, galuteolin, hyperin.

Daun : roemerin, nuciferin dan nornuciferin.

Tangkai daun : roemerin, nornuciferin, resin, dan zat tanat.
Oxoushinsunine yang terdapat pada kulit biji teratai berkhasiat menekan perkembangan kanker hidung dan tenggorokan, sedangkan niji dan tangkai teratai berkhasiat antihipertensi.

Bagian yang Dipakai

Seluruh tumbuhan, daun dan tangkai, bunga dan benangsari, biji dan penyangga bunga yang seperti tawon (receptacle), serta tunas biji. Pemakaian  segar atau yang telah dikeringkan.

Nama Indonesia

Padma, seroja, terate, tarate, teratai besar.

Nama Asing

Lien (T), baino (F), lotus, lotusblume (B), secred lotus, indian lotus, pink lotus, lotus (I).

Menyembuhkan Penyakit

Pemakaian Luar :

Mimisan (keluar darah dari hidung) : ruas akar teratai dicuci bersih lalu dijus, airnya diteteskan ke hidung.


Pemakaian Dalam :

Batuk darah (hemoptysis), muntah darah (hematemesis) : rimpang teratai dicuci bersih lalu dijus sampai terkumpul 200 cc kemudian airnya diminum.

Demam, sakit tenggorokan, tenggorokan kering dan basah : 30 gram rimpang teratai, 15 gram tebu (Saccharum officinarum) yang telah dibuang kulitnya dan 1 buah pir. Semua bahan diblender, disaring lalu airnya diminum.

Sakit kepala : 15 gram daun teratai kering (ho lien ye), 6 gram bunga ros/mawar kering (Rosa chinensis Jacq.), dan 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) direbus dengan air secukupnya, kemudian airnya diminum selagi hangat.

Pendarahan pada telinga, hidung, mulut dan alat genitalia : 100 gram rimpang teratai dan 100 gram bunga delima (Punica granatum L.) direbus dengan air secukupnya, kemudian airnya diminum sedangkan akar teratai dan bunga delimanya dapat dimakan.

Batuk darah (hemoptysis), radang kelenjar gondong (parotitis) dan demam : 30 gram rimpang teratai dan 30-60 gram akar alang-alang (Imperata cylindrica L.). dicuci lalu direbus dengan air secukupnya, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.

Mimisan, batuk darah (hemoptysis) : akar rimpang teratai, kangkung (Ipomoea reptans Poir.), dan lobak (Raphanus sativus L.) masing-masing secukupnya, dicuci dan dijus lalu diminum.

Pendarahan pada rahim : 100 gram rimpang teratai, 30 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.), dan 10 buah kurma, dimasak sesuai selera lalu dimakan.

Menghentikan pendarahan (hemostatik)cara ke-1 : 100 gram rimpang teratai dan 30 gram daun hia/baru cina (Artemisia vulgaris L.) direbus dengan 300 cc, setelah dingin airnya diminum, sedangkan rimpang teratainya dapat dimakan; Atau cara ke-2 : 200 gram rimpang teratai segar dan 60 gram daun dewa segar (Gynura segetum [Lour] Merr.) dicuci lalu dijus, tambahkan gula merah secukupnya kemudian diminum, lakukan 2-3 kali sehari; Atau cara ke-3 : 200 gram rimpang teratai segar dan 100 gram kucai segar (Allium odorum Linn.) diblender, lalu direbus, setelah dingin airnya diminum. Atau cara ke-4 : 30 gram rimpang teratai dan 10 gram jamur kuping hitam (Auricularia auricula), dicuci dan dipotong-potong lalu ditumis (bisa ditambah bahan lain yang disukai), setelah matang dimakan.

Mengatasi pengerasan pembuluh darah (arteriosclerosis) : 30 gram rimpang teratai dipotong-potong, 20 gram jali (Coix lacryma jobi L.), 20 gram rumput laut, 100 gram kacang hijau (Phasiolus radiatus Linn.), 30 gram kacang cuka dan gula pasir secukupnya. Rendam secara terpisah jali, rumput laut, dan kacang hijau. Masak semua bahan menjadi bubur, lalu makan setelah agak dingin.

Darah tinggi (hipertensi)cara ke 1 : 10 gram biji teratai/lien ce dan 15 gram tunas biji teratai (Lien sim), direbus dengan 40 cc air sampai tersisa 200 cc, lalu airnya diminum seperti teh dan biji teratainya dimakan, lakukan setiap hari; cara ke 2 :  10 - 15 gram biji teratai/lien ce direbus dengan air secukupnya sampai mendidih, lalu diminum sebagai teh; dapat juga tunas biji teratai digiling halus, diseduh dengan air panas lalu diminum; cara ke 3 : 30 gram biji teratai/lien ce, 75 gram seledri (Apium graveolens Linn.) dan 25 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.) yang telah direndam terlebih dahulu, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah dingin airnya diminum sedangkan biji teratai, seledri dan jamur putihnya dapat di makan, lakukan setiap hari; cara ke 4 : 30 gram biji teratai/lien ce, 75 gram seledri segar (Apium graveolens Linn.), 50 gram asparagus segar (Asparagus officianalis L.), 25 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.) dan 20 butir kacang cuka. Semua bahan tersebut dimasak sesuai selera lalu di makan.

Mengatasi sakit lambung dan usus pada usia lanjut : 20 butir biji teratai/lien ce (direndam dahulu), rimpang teratai secukupnya dan 30 gram kacang tanah (Arachies hypogaea), dimasak sop setelah matang dimakan.

Radanhg usus (enteritits), muntah (hisperemesis), diare : 30 gram rimpang teratai dan 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), dicuci, dipotong-potong seperlunya lalu diblender, kemudian diminum.
Muntah (hisperemesis) : lendir dari tangkai daun dan tangkai bunga teratai masing-masing 1 sendok teh, diseduh dengan 200 cc air panas, diminum selagi hangat. Lakukan satu kali sehari.

Muntah (hisperemesis), diare : 50 gram rimpang teratai segar, dan 15 gram jahe dicuci lalu dijus kemudian diminum. Lakukan 3 kali sehari.
Disentri : 50 gram rimpang teratai dan 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), dicuci lalu diparut atau dijus, air perasannya ditambahkan 100 cc air lalu dipanaskan hingga mendidih, setelah dingin ditambahkan 1 sendok makan madu, diaduk kemudian diminum.

Panas dalam, gondokan, juga bermanfaat untuk penderita jantung dan lever : 100 gram rimpang teratai dan 50 gram akar alang-alang segar (Imperata cylindrica L.), dicuci dan dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan 500 cc air bersih hingga tersisa 250 cc. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum seperti teh.

Menghilangkan gangguan lever dan empedu, menurunkan tekanan darah (hifotensif dan mengembalikan nafsu makan : 30 gram rimpang teratai dimasak dengan 500 gram kacang hijau (Phaseolus radiatus Linn.) atau 60 gram jali (Coix lacryma-jobi L.), kemudian dimakan.

Meningkatkan fungsi jantung, melancarkan peredaran darah, menormalkan tekanan darah, mengembalikan nafsu makan, dan sebagai penenang (sedatif) : 30 gram biji teratai (Lien ce) dimasak dengan 60 gram jali (Coix lacryma jobi L.) sampai menjadi bubur lalu setelah dingin dimakan buburnya.

Jantung coronercara ke 1 : 100 gram rimpang teratai segar dan 100 gram akar alang-alang segar (Imperata Cylindrica L.), jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.) dan jamur hioko kering (Pasanea prumus) masing-masing 20 gram, semuanya dicuci lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 150 cc, sedanhgkan jamur putih, jamur hioko dan akar rimpang teratai dapat dimakan.; cara ke 2 : 30 gram rimpang teratai dipotong-potong, 50 gram asparagus segar (Asparagus officinalis L.), 10 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.) atau 10 gram jamur hioko (Pasanea prumus) dan 10 butir kacang cuka, dimasak sesuai selera lalu dimakan.

Jantung berdebar keras (palpitasi) : 60 gram biji teratai (lien ce), kaktus gepeng (Opuntia dilenii Haw.) secukupnya (yang telah dibuang kulitnya lalu dijus), tambahkan gula dan air secukupnya kemudian ditim, setelah matang dimakan.

Mencegah dan mengatasi hepatitis : 10 butir biji teratai (lien ce) segar direbus dalam periuk tanah dengan air secukupnya hingga lembut lalu masukkan satu buah kesemek kering (Dyospyros kaki L.) yang telah diiris-iris, lalu direbus kembali hingga airnya tersisa 400 cc, kemudian diminum untuk 2 kali sehari, setiap kali 200 cc, biji teratai dan kesemeknya dapat dimakan.

Tifus : 100 gram rimpang teratai muda, 30 gram sambiloto (Andropaghis paniculata Ness.) dan 200 gram pepaya 1/2 matang (Carica papaya L.), direbus dengan air secukupnya, tambahkan satu sendok makan madu lalu airnya diminum selagi hangat sedangkan rimpang teratai dan pepaya dapat dimakan.

Step kronis pada anak-anak : 5 kuntum bunga teratai direbus dengan air secukupnya, setelah dingin airnya diminum untuk menurunkan panas.
Mengatasi sering berkeringat pada malam hari di musim panas pada anak-anak : daun teratai (ho lien ye) secukupnya, 100 gram kacang hijau (Phaseolus radiatus L). dan 50 gram krokot segar (Portulaca oleraceae L.) direbus dengan 600 cc air sampai tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum. Lakukan 2-3 kali sehari.

Susah tidur (Insomnia) : 5-12 gram biji teratai (lien ce) direndam, direbus dengan air secukupnya, lalu air rebusannya diminum dan biji teratainya dimakan.

Defresi, stres, dan gelisah : 20 butir biji teratai (lien ce), 15 gram biji lengkeng (Euphioria longana Lamk.), 10 butir angco dan 10 butir kim cim, semuanya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, airnya diminum sedangkan biji teratai, angco dan kim cim dapat dimakan.

Menghaluskan kulit : 30 gram bunga teratai dimasak dengan ketan secukupnya, tambahkan sedikit gula lalu dimasak sampai menjadi bubur kemudian dimakan.

Meningkatkan stamina tubuh, meningkatkan gairah seksual dan menunda proses penuaan : 30 gram biji teratai (lien ce), 15 gram biji kucai (Allium odorum Linn.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, tambahkan madu secukupnya lalu airnya diminum, biji teratainya dapat dimakan.

Menunda penuaan : 30 gram biji teratai (lien ce) , 15 gram bunga teratai dan 50 gram akar rimpang teratai yang telah dipotong-potong, rebus bersama 25 gram beras merah (Oryza sativa L.) sampai menjadi bubur, lalu dimakan.

Mengatasi gangguan psikis (cemas, emosional) dan fisik pada masa menopausecara ke-1 : 10 gram biji teratai (lien ce), 10 gram umbi bunga lili/pahap (dapat dibeli ditoko obat Tionghoa), dan 15 gram kulit labu bligo kering (Benincasa hispida Cogn.). direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin airnya diminum, sedangkan pahap dan biji teratainya dimakan. Cara ke-2 : 20 butir biji teratai (lien ce), 20 butir angco dan 30 gram kie cie (beli di supermarket), 5 gram kulit jahe kering (Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum, sedangkan biji teratai, angco dan kie cie dapat dimakan.

Wasir (hemorrhoids) disertai pendarahan : 100 gram rimpang teratai dipotong-potong lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum selagi hangat.

Bercak-bercak di kulit karena kekurangan trombosit : 250 gram akar teratai dimasak dengan 100 gram angco atau kurma (beli di supermarket) setelah matang dimakan.

Mengatasi jerawat : 60 gram daun teratai kering (ho lien ye) atau 250 gram yang segar direbus dengan air secukupnya lalu airnya diminum seperti teh.
Catatan

Biji teratai kim cim dapat dibeli di supermarket atau toko obat Tionghoa, akar rimpang teratai dapat dibeli di pasar-pasar tradisional.
Pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.


Silahkan kunjungi Khasiat Herba yang lainnya di Macam Khasiat Herba Tanaman Bunga

Read more ...

Herbal | Khasiat Tumbuhan | Khasiat Herba | Khasiat Tanaman | Khasiat Tanaman Bunga | Tanaman Herbal | Tumbuhan Herbal | Manfaat Tanaman | Manfaat Tumbuhan | Kegunaan | Sifat Kimiawi | Efek Farmakologis | Kesehatan | Farmasi | Prescription | Komposisi | Resep | Akar | Umbi | Daun | Kelopak Daun | Bunga | Benangsari | Buah | Biji | Seluruh Herba | Batang | Formulasi | Efektivitas | Pemanfaatan | Sumber | Tumbuhan Obat | Tanaman Obat | Farmakologi Kedokteran Timur | Kedokteran | Rimpang | Polong-polongan | Bahan Obat | Kandungan | Zat | Kontradiksi | Toksin | Sterilisasi | Badan Kesehatan| Praktisi Klinis | Pengobatan Tradisional | Familia | Kandungan Kimia | Dosis Pemakaian | Pahap | Obat Tionghoa | Divisi | Genus | Spesies | Tanaman Hias | Pemakaian Dalam | Pemakaian Luar | Medicine | Health | Efficacy Plants | Benefits of Plants | Traditional Medicine | Perdu | Medicinal Herbs | Medicinal Materials | Medicinal Plants