Khasiat Herba Pacar Air

Pacar Air [Impatiens balsamina Linn.]
Pacar Air
[Impatiens balsamina Linn.]
Pacar air [Impatiens balsamina Linn.], sinonim : Impatiens cornuta L. = Impatiens hortensis Desf. = Impatiens mutila DC. = Impatiens triflora Blanco. = Balsamina mutila DC. merupakan tumbuhan yang berasal dari India. Pengembangbiakan dengan biji. Habitus herba, tinggi 30-80 cm, berbatang  basah (herbaceus). Bunga terkumpul 1-3, daun kelopak berbentuk corong miring, daun mahkota berjumlah lima , tetapi kelihatan seperti  tiga yang terdiri dari beberapa warna cerah seperti merah, orange, ungu, putih, dan lain-lain dengan bentuk jantung terbalik. Buah pacar air berupa buah kendaga, bila telah masak, buah akan membuka menjadi lima bagian terpilin. Daun tunggal, berbentuk lanset memanjang, pinggir daun bergerigi, ujung runcing, warna daun hijau muda tanpa daun penumpu, panjang 6-15 cm dan lebarnya 2-3 cm.

Familia

Balsaminaceae.

Sifat Kimiawai

Terasa  pahit, hangat, dan sedikit toksik atau beracun.

Efek Farmakologis

Berkhasiat melancarkan peredaran darah, melunakan masa atau benjolan yang keras.

Kandungan Kimia

Bunga mengandung anthocynanin, cynidin, delphinidin, pelargonidin, malvidun, kaempherol, quercetin.
Akar mengandung cynidin, mono glycosine.

Bagian yang Dipakai

Akar, daun, bunga, dan biji.

Nama Indonesia

Sumatra : lahine (Nias), paruinai (Minangkabau), bunga tabo, inay ayer, pacar ayer, laka kecil (Melayu).

Jawa : kimhong (Jakarta), pacar cai (Sunda), pacar banyu (Jawa).

Nusa Tenggara : pacar foya (Bali), pacar aik (Sasak).

Sulawesi : tilanggele duluku, kolondingi unggaagu (Gorontalo).

Maluku : bunga jabelu (Halmahera Selatan ), giabebe dumule (Halmahera Utara), laka gofu (Ternate, Tidore).

Nama Asing

Feng xian hua (T), kamantigi (F), touch me not, balsam, garden balsam seed (I), keembung inai ayam (M), balsamien (B), balsamine des jardins, gartenspringkraunt.

Menyembuhkan Penyakit

Pemakaian Luar :

Tulang patah atau retak (fraktur), antiradang (antiinflamasi) : daun pacar air secukupnya, dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit atau daun tersebut direbus lalu airnya digunakan untuk mencuci luka, sedangkan daunnya ditempelkan pada bagian yang sakit.

Rematik, radang kulit (dermatitis), pembengkakan : bunga pacar air segar secukupnya, dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.

Radang kuku : seluruh herba pacar air secukupnya, dihaluskan lalu ditempelkan pada kuku dan dibungkus dengan kain kasa. Lakukan 7-14 hari secara rutin.

Bisul (furunculus), radang kulit (dermatitis) : 15 gram daun pacar air segar, 5 lembar daun cocor bebek segar (kalanchoe pinnata [Lam] Pers.) dihaluskan lalu ditempelkan pada bisul.

Pembengkakan akibat terpukul : 3-6 gram bunga pacar air, dihaluskan, tambahkan arak putih secukupnya, lalu tempelkan pada bagian yang bengkak.


Pemakaian Dalam :

Keputihan (leucorrhea) : 
Cara ke-1 : 30 gram daun segar tanaman pacar air, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya. 
Cara ke-2 : 30 gram daun pacar air segar atau 15 gram yang kering, 15 gram daun sambiloto kering (Andrographis paniculata Nees.), direbus dengan air secukupnya, lalu disaring dan diminum airnya.

Peluruh haid/melancarkan haid (emenagog) :
Cara ke-1 : 4-5 bonggol akar  pacar air, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu diminum airnya setelah disaring ; lakukan 3-4 kali sehari ; 
Cara ke-2 : 6 gram biji pacar air, 15 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat ; 
Cara ke-3 : 3-10 gram biji pacar air, 30 gram daun dewa segar (Gynura segetum [Lour.] Merr.), 10 gram temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.), direbus dengan air secukupnya, lalu diminum airnya setelah disaring.

Nyeri haid (Dysmenorrhoea) : 10 gram daun pacar air, 15 gram umbi rumput teki (Cyperus rotundus L.), 15 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), direbus dengan air secukupnya, disaring  lalu diminum airnya.

Terlambat datang haid, pembekuan darah : 6 gram herba pacar air, 10 gram temu putih (Curcuma zedoaria  Roxb.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.

Bisul (furunculus), radang kulit (dermatitis) : 3-6 gram bunga pacar air, 5 lembar daun cocor bebek (kalanchoe pinnata [Lam] Pers.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.

Mempermudah persalinan (Parturipasien), kanker saluran pencernaan atas : 10 gram biji pacar air, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu diminum airnya setelah disaring (tetap konsultasi ke dokter).

Mencegah dan mengatasi kanker (karsinoma) : 15 gram biji pacar air, 30 gram rumput mutiara (Hedyotis corymbosa [L.] Lamk.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya, lakukan dua kali sehari. Tetap konsultasi ke dokter.

Sakit pinggang (lumbago), kaku leher, kaku pinggang, rematik : 15 gram akar pacar air, 30 gram akar sawi langit (Vernonia cinerea [L] Lees.),15 gram jahe merah (Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu  diminum airnya. Lakukan 2-3 kali sehari secara teratur.

Radang usus buntu kronis (cronic appendicitis) : 30 gram herba pacar air, 30 gram daun sambiloto (Andrographis panniculata Nees.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu diminum airnya setelah disaring secara rutin.

Tekanan darah tinggi (hipertensi) : 10 gram bunga pacar air, 100 gram seledri kecil (Apium graveolens L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
Catatan

Wanita hamil dilarang memakai resep diatas.
Umbi rumput teki dapat dibeli di toko obat Tionghoa dengan nama siang fu.
Pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.


Silahkan kunjungi Khasiat Herba yang lainnya di Macam Khasiat Herba Tanaman Bunga

Read more ...

Khasiat Herba Kacapiring

Kacapiring [Gardenia augusta Merr.]
Kacapiring
[Gardenia augusta Merr.]
Kacapiring [Gardenia augusta Merr.], SinonimGardenia  jasminoides Ellis = Gardenia florida L. = Gardenia grandiflora Lour. berasal dari Tiongkok, sekarang sudah banyak terdapat di Asia Tenggara. Tumbuh di daerah pegunungan mulai ketinggian 400 m di atas permukaan laut. Bunganya juga digunakan untuk bunga potongan dan hiasan  di sanggul yang dipakai wanita. Di beberapa daerah, ekstrak bunga yang berbau wangi dipergunakan untuk bahan wangi-wangian dan bahan minyak rambut. Dikembangbiakan dengan pengcangkokan, biji, atau setek batang. Habitus perdu tahunan, tegak, tinggi 1-2 m. Bunga tunggal dengan mahkota berbentuk terompet dan tersusun melingkar membentuk suatu kesatuan, bertangkai pendek, berwarna putih, dan berbau harum, umumnya muncul dari ujung batang atau ranting (terminal). Buahnya berwarna kuning, berbentuk bulat telur dengan kulit yang tipis dan berbiji banyak. Daunnya berhadapan atau berkarang tiga, bertangkai pendek, berbentuk oval dengan pangkal dan ujung runcing, tebal dan licin seperti kulit, mengkilap pada bagian atasnya, berwarna hijau tua, panjang 4,5-13 cm, lebar 2-5 cm.

Familia

Rubiaceae.

Sifat Kimiawai

Dingin, pahit, sedikit asam.

Efek Farmakologis

Berkhasiat sebagai antibiotik, antiradang (antiinflamasi), menurunkan demam (antipiretik), membersihkan darah, dan menghilangkanpembekuan darah.

Kandungan Kimia

Mengndung minyak menguap, yaitu linalool, styrolyl asetat, gardenin, gardenosida geniposida, genipin-I-glucoside, b-sitosterol, crocetin, crosin, dan scandosida.

Bagian yang Dipakai

Daun, bunga, buah, dan biji.

Nama Indonesia

Sumatra : meulu bruek, rajaputih (Aceh), kacapiring, sangkapa (Melayu).
Jawa : kacapiring (Sunda,Jawa), peciring, cepiring, ceplok piring (Jawa).
Nusa Tenggara : jempiring (Bali).

Nama Asing

San tze che (T), pud sorn (Th), bunga cina, gardenia jasmine (M), kaapse jasmijn (B), rosal (S) (F), cape jasmine, gardenia (I), jasmine du cap.

Menyembuhkan Penyakit

Pemakaian Luar :


Luka bakar : Buah kacapiring ditumbuk hingga halus lalu dicampur dengan sedikit air dan diaduk hingga rata kemudian dioleskan pada tempat yang sakit. Atau buah kacapiring  secukupnya dikeringkan dan ditumbuk hingga menjadi bubuk, tambahkan putih telur ayam, diaduk hingga rata lalu dioleskan/ditempelkan pada luka.

Perut kembung dan panas pada anak-anak karena  gangguan pencernaan (disoensia) : 9 gram biji kacapiring yang masih mentah ditumbuk hingga halus, tambahkan sedikit tepung terigu dan putih telur ayam, diaduk hingga rata dan dibentuk menjadi lempengan lalu ditempelkan pada pusar.

Luka memar karena jatuh atau terpukul :
    • Daun kacapiring  segar dan daun kemuning segar (Muraya paniculata Jack.) masing-masing sama banyaknya, dicuci lalu digiling sampai halus ; tambahkan sedikit arak sambil diaduk di atas api kecil, hangat-hangat ditempelkan pada bagian tubuh yang memar.
    • Biji kacapiring dicuci dan ditumbuk halus, tambahkan putih telur dan tepung terigu yang telah digongseng, aduk hingga rata lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
    • 15 gram biji kacapiring dan 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosch.), dicuci dan ditumbuk hingga halus, tambahkan sedikit arak, d, aduk hingga rata lalu ditempelkan pada   bagian yang sakit.
    • 60 gram biji kacapiring dan 15 gram daun menthol (Mentha arvensis L.) dicuci dan ditumbuk hingga halus, tambahkan 15 gram tepung terigu yang digongseng dan putih telur atau arak secukupnya, diaduk-aduk hingga rata lalu dioleskan pada luka.
    • Biji kacapiring,daun dewa (gynura segetum (Lour) Merr.), temu hitam (curcuma aeruginosa Roxb.) dan bunga ros (Rosa chinensis Jacq.) , masing-masing secukupnya ditumbuk hingga halus, tambahkan sedikit arak putih, diaduk hingga rata lalu dioleskan pada bagian tubuh yang sakit.
    Herpes simplek : buah kacapiring mentah secukupnya disangrai hingga kering lalu digiling hingga menjadi bubuk, dicampur dengan jus lidah buaya secukupnya, (Aloe vera L.), diaduk rata lalu dioleskan pada tempat yang sakit.

    Keseleo : Buah kacapiring secukupnya ditumbuk kasar, dicampur dengan air hangat atau sedikit alcohol, diaduk hingga rata lalu dibalurkan pada tempat yang sakit dan dibungkus dengan kain. Atau buah kacapiring disangrai hingga hitam, jahe segar secukupnya (Zingiber officinale Rosch.) ditumbuk hingga halus, tambahkan tepung terigu dan sedikit arak, diaduk rata lalu diborehkan pada bagian tubuh yang sakit.

    Bisul di kepala pada anak kecil : buah kacapiring mentah ditumbuk hingga halus dicampur dengan putih telur ayam, diaduk hingga rata lalu dioleskan pada bisul.


    Pemakaian Dalam :


    Demam, meriang : 30 gram daun kacapiring dicuci dan direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc lalu disaring, tambahkan dengan gula pasir secukupnya, diaduk merata kemudian diminum.

    Demam karena angin dan panas : 9-12 gram buah kacapiring kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum.

    Demam disertai mengigau : 30-60 gram akar kacapiring dicuci dan direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin airnya diminum.

    Mata merah : 10 gram buah kacapiring kering dan 50 gram akar  alang-alang (Imperata cylindrical [L] Beau.) dicuci dan direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum.

    Mimisan (epistaxis) : 30 gram buah kacapiring yang telah disangrai dan 20 gram umbi anggrek tanah/pai cik (anak-anak : 10 gram), direbus dengan 500 cc air hingga 250 cc, disaring lalu airnya diminum.

    Sakit gigi : 60-90 gram akar kacapiring direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, tambahkan sedikit garam lalu airnya diminum. Atau 9 gram buah kacapiring kering direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, hangat-hangat airnya diminum.

    Sariawan (aphthae) : 30 gram daun kacapiring dan 15 gram daun saga (Abrus Precatorius L.) dicuci dan dihaluskan, tambahkan 200 cc air masak lalu disaring, diberi 40 cc madu lalu diminum untuk dua kali sehari.

    Batuk (tusis) karena gangguan paru-paru : tiga kuntum bunga kacapiring dicuci dan direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, tambahkan madu dan diaduk rata lalu airnya diminum.

    Radang saluran nafas (bronkhitis) : 30-60 gram akar kacapiring dan 10 gram jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum.

    Jantung berdebar keras  (palpitasi) : 30 gram daun kacapiring muda, 30 gram  daun sembung manis (Blumea balsamivera DC.), 25 buah buni yang masak  (Antidesma bunius [L] spreng.). 1 jari kayu manis (Cinamomum burmani Bl.), 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) dan 30 gram gula enau ( (Arenga pinnata Merr.), dicuci dan dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Setelah dingin lalu diminum untuk 2 kali sehari, setiap kali 200 cc.

    Kejang jantung (Angina pectoris) : 30 gram daun kacapiring, 30 gram daun sembung (Blumea balsamifera DC.), 15 gram daun dewa (Gynura segetum Lour.) dan 30 gram daun enau (Arenga pinnata Merr.), dicuci dan dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 100 cc.


    Sakit kuning (jaundice) : akar kacapiring direbus lalu airnya diminum.

      • Balita 3-4 tahun : 20 gram
      • Anak-anak 5-7 tahun : 30 gram
      • Anak-anak 8-10 tahun : 45 gram
      • Anak-anak 11-15 tahun : 60 gram
      • Di atas 16 tahun : 90 gram

      Hepatitis :
      • 60 gram akar kacapiring dan 60 gram daun serut/mirten (Streblus asper Lour.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc lalu airnya diminum.
      • 60 gram akar kacapiring segar atau 15-30 gram buah kacapiring dicuci bersih dan direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc lalu airnya diminum.
      • 5 kuntum bunga kacapiring (bagian tengahnya dibuang), 50 gram kacang merah (Vigna sinensis Endl.), 100 gram beras ketan (Oryza sativa L.) yang direndam hingga mekar dan air secukupnya, tambahkan gula pasir secukupnya lalu dimasak hingga menjadi bubur, setelah matang dimakan.
      Lambung panas seperti terasa terbakar : 20 biji kacapiring disangrai hingga hitam lalu direbus dengan air secukupnya, tambahkan sedikit jahe (Zingiber officinale Rosc.), lalu airnya diminum.

      Menambah nafsu makan (stomakik) : 5-10 lembar daun kacapiring dicuci bersih dan ditumbuk halus lalu diseduh dengan 200 cc air mendidih, diamkan sebentar, tambahkan gula aren (arenga pinnata Merr.) secukupnya atau madu, minum airnya.Lakukan satu kali sehari.

      Muntah darah (hematemesis) : 9 gram buah kacapiring kering dan 60 gram akar alang- alang (Imperata cylindrica [L.] Beauv.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc lalu airnya diminum.

      Kencing manis (diabetes mellitus) : 30 gram daun kacapiring, 30 gram daun alpukat direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc lalu airnya diminum sekaligus. Lakukan secara teratur setiap hari.

      Kencing mengandung darah (hematuria) : 60 gram buah kacapiring segar dan gula batu secukupnya direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc lalu airnya diminum.

      Disentri yang disertai darah dan lendir : 30-60 gram akar kacapiring dan gula batu secukupnya direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc lalu airnya diminum.

      Buang air besar mengandung darah : 30 gram buah kacapiring disangrai hingga hitam lalu dihaluskan hingga bubuk, diseduh dengan air mendidih lalu airnya diminum.
      Catatan

      Tidak dianjurkan bagi yang limpanya lemah.
      Umbi anggrek tanah (pai cik) dapat dibeli di toko obat Tionghoa.
      Pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit serius tetap konsultasikan ke dokter.


      Silahkan kunjungi Khasiat Herba yang lainnya di Macam Khasiat Herba Tanaman Bunga

      Read more ...

      Khasiat Herba Pohon Merah

      Pohon Merah [Euphorbia pulcherrima Wiild. Et. Klotzsch]
      Pohon Merah
      [Euphorbia pulcherrima

      Wiild. Et. Klotzsch]
      Pohon Merah [Euphorbia pulcherrima Wiild. Et. Klotzsch], sinonim : Poinsettia pulcherrima R.Grah. merupakan tanaman hias yang asalnya dari Meksiko, dapat ditemukan dari ketinggian 1-1400 m diatas permukaan air laut, tetapi untuk mendapatkan warna daun yang cerah lebih cocok bila di tanam pada ketinggian sekitar 600 m di atas permukaan air laut. Sekarang banyak verietasnya yang berasal dari Eropa dan merupakan hasil pemuliaan. Tanaman lebih pendek, daun lebih lebar dengan warna daun pelindung bermacam-macam, seperti merah, putih atau merah muda. Habitus perdu, tegak, tinggi 1,5-4 m, berkayu, bercabang, bergetah seperti susu. Bunga majemuk berbentuk cawan atau bercabang menggarpu dalam susunan yang khas disebut cyathinum keluar diujung percabangan. Tiap cyathinum berhadapan dengan daun pelindung yang besar, bentuk lanset, warnanya merah, kadang-kadang berwarna kuning. Tinggi cyathinum 1 cm, hijau dengan taju merah dan satu kelenjar besar, pada sisi perut warnanya kuning oranye. Tangkai sari merah oranye. Buah berupa buah kotak, panjang 1,5 cm, masih muda hijau, setelah tua coklat. Biji bulat, coklat. Daun tunggal, bertangkai, letak tersebar, bentuknya bulat telur sampai elips memanjang, yang terbesar kerap kali dengan 2-4 lekukan, ujung dan pangkal runcing, pertulangan menyirip, panjang 7-15 cm, lebar 2,5-6 cm, bagian bawah berambut halus, tangkai daun muda warnanya merah setelah tua warnanya hijau.

      Familia

      Eophorbiaceae.

      Sifat Kimiawai

      Pahit, sepat, sejuk, dan sedikit beracun.

      Efek Farmakologis

      Berkhasiat sebagai perangsang muntah (emetikum), melancarkan pengeluaran air susu ibu (galaktagog), peluruh dahak (ekspektorans), menghilangkan bengkak (antiswelling).

      Kandungan Kimia

      Daun : alkaloid, saponin, lemak, amilodekstrin.
      Batang : saponin, sulfur, lemak, amilodekstrin, asam format, kanji.

      Bagian yang Dipakai

      Daun, bunga, atau seluruh tanaman.

      Nama Indonesia

      Sumatra : denok, puring benggala.
      Jawa : kastuba, ki geulis (Sunda), godong racun, wit racun, racunan (Jawa).
      Nusa Tenggara : racun, kedapa (Bali).

      Nama Asing

      Yi ping hong (T), christmas flower, eastern flower, lobster flower (I), poinsettia, kastuba (M).

      Menyembuhkan Penyakit

      Pemakaian Luar :

      Luka berdarah (swelling), patah tulang (fracture) : tumbuhan pohon merah, patah tulang (Euphorbia tirucalli L.) ditumbuk, ditambah terigu yang telah disangrai dan arak putih secukupnya, diaduk lalu ditempelkan pada bagian yang sakit, kemudian dibalut. Resep ini dipakai setelah terlebih dahulu tulang yang patah dibetulkan/digip (tulang dalam keadaan terfiksasi).

      Radang kulit, erysipelas : daun secukupnya dicuci bersih dan ditumbuk sampai halus lalu dibalurkan pada bagian yang sakit.

      Keseleo, bengkak, terantuk :
      Cara ke-1 : tumbuhan pohon merah secukupnya dicuci dan dihaluskan, ditambah arak putih dan terigu yang telah disangrai, diaduk lalu dibalurkan pada bagian yang sakit.
      Cara ke-2 : tumbuhan pohon merah secukupnya ditambah lidah buaya (Aloe vera L.) dan temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), digiling jadi satu, tambahkan arak putih secukupnya, diaduk lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.


      Pemakaian Dalam :

      Melancarkan ASI (galaktagog) : 10 gram bunga dicuci lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc. Setelah dingin airnya diminum.
      Catatan

      Pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.


      Silahkan kunjungi Khasiat Herba yang lainnya di Macam Khasiat Herba Tanaman Bunga

      Read more ...

      Khasiat Herba Jengger Ayam

      Jengger Ayam [Celosia cristata L.]
      Jengger Ayam
      [Celosia cristata L.]
      Jengger ayam [Celosia cristata L.], sinonim : Celosia argentea L. var. cristata (L.) O. Ktze. Jengger ayam  biasanya tumbuh dari dataran rendah sampai ketinggian 1000 m di atas permukaan laut. Habitus herba semusim (annual), tumbuh tegak, tinggi 60-90 cm, batang tebal. Daun tunggal, tumbuh berseling, bentuk bulat telur sampai lanset memanjang, dengan panjang 5-12 cm, lebar 3,5-6,5 cm, ujung meruncing, pangkal runcing membentuk  tangkai, tepi rata, warnanya hijau yang bagian atas melebar seperti jengger ayam jago, berlipat-lipat dan bercangap atau bercabang. Bunga keluar di ujung batang atau di ujung percabangan warnanya ungu, merah, dadu, kuning. Buahnya retak sewaktu masak, terdapat dua atau beberapa biji kecil.

      Familia

      Amaranthaceae.

      Sifat Kimiawai

      Rasa manis, dan sejuk.

      Efek Farmakologis

      Berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), peluruh kencing (diuretik), menghentikan pendarahan, (hemostatik), menghentikan keputihan, menerangkan penglihatan. Masuk meridian lever dan ginjal.

      Kandungan Kimia

      Mengandung minyak lemak, kaempferitrin, amaranthin, dan pinitol.

      Bagian yang Dipakai

      Bunga, jemur bila ingin disimpan.

      Nama Indonesia

      Sumatra : bayam biludu, celala, banda ulu, bunga tali.

      Jawa : jawer hayam, jawer kotok (Sunda), bayem cenggeng, janggar rumpuk, jengger ayam, jengger rumpuk (Jawa), jhangghar ajam, rebha mangsor (Madura).

      Nusa Tenggara : janggar siap (Bali), ndae ana sina (Roti), bunak manu larit (Timor).

      Sulawesi : tatana manuk, sampiri manu, bungan api-api, wunga api-api, bunga api-api (Sulawesi Utara), loyo, lava, lengano (Gorontalo), ranang jangan (Makasar), bunga lali manu, puwa rasiwato (Bugis).

      Maluku : wire, kolak, toko ma rerede, tataleo ma hohorene, (Halmahera Utara), namoro ma usi, sulesule (Ternate).

      Nama Asing

      JI guan (T), cocks comb flowers (I), palong manok, palong pulungan (F), balung ayam (M), hanekam, crete de coq, passé velours, echter brandsschopf.

      Menyembuhkan Penyakit

      Pemakaian Luar :

      Gatal-gatal (pruritus) : herba jengger ayam direbus dengan air secukupnya, lalu airnya dioleskan pada bagian yang gatal.

      Digigit serangga : bunga jengger ayam secukupnya dilumatkan lalu ditempelkan pada bagian yang terkena gigitan.


      Pemakaian Dalam :

      Mimisan (epistaxis) , batuk darah (hemoptysis), muntah darah (hematemesis) : 15 gram bunga jengger  ayam, 30 gram akar rimpang  teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), 15 gram urang  aring (Eclipta alba [L.] Hassk.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa  300 cc, lalu  disaring  dan  diminum  airnya.

      Gangguan penglihatan : 30 gram tumbuhan jengger ayam direbus dengan 400 cc air hingga  tersisa 200 cc, lalu  disaring  dan  diminum airnya hangat-hangat.

      Tekanan darah tinggi (hipertensi) : 15 gram bunga  jengger ayam kering dan 10 buah angco merah (dapat dibeli di supermarket) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc. Setelah agak dingin disaring lalu airnya diminum.

      Keputihan (leucorrhea) : 10 gram bunga jengger ayam kering, 15 gram kulit delima kering (panica granatum L.), keduanya direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan airnya diminum.

      Batuk  darah (hemoptysis) : 15 gram bunga jengger ayam kering ditim bersama paru-paru  sapi selama satu jam, lalu airnya diminum dan paru-paru sapinya dimakan untuk 2-3 kali sehari setelah makan nasi.

      Wasir berdarah (hemorrhoidal) : 60 gram herba jengger ayam segar dan 100 gram akar  rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), direbus dengan satu liter air hingga tersisa 500 cc, disaring dan diminum airnya untuk dua kali sehari, setiap kali 250 cc.

      Pendarahan rahim di luar waktu haid : 6 gram bubuk jengger ayam diseduh dengan air panas, tambahkan madu secukupnya lalu diminum sebelum makan nasi. Pantang makan yang amis-amis dan daging. Cara ke-2 yaitu 15 gram bunga jengger ayam kering dan 30 gram umbi daun dewa/thien ci (Gynura segetum [Lour] Merr.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.

      Menstruasi (haid) tidak teratur : 15 gram bunga jengger ayam kering berwarna merah dan 30 gram daun dewa (Gynura segetum (Lour) Merr.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring  lalu airnya diminum.

      Menstruasi (haid) tidak berhenti (mentrorrhagia) : bunga jengger ayam dikeringkan lalu tumbuk hingga jadi bubuk. Ambil 10 gram bubuk tersebut, diseduh dengan air panas tambahkan madu secukupnya, lalu diminum.

      Disentri : 15 gram bunga jengger ayam dan 30 gram patikan kebo (Euphorbia hirta L.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah disaring lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 150 cc.

      Pendarahan lambung atau usus : 15 gram bunga jengger ayam, 200 gram akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.) yang telah dijus, direbus keduanya dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah disaring lalu airnya diminum.

      Infeksi saluran kemih : 15 gram bunga jengger ayam, 15 gram aseman (Polygonum cinense Linn.), 15 gram meniran (Phyllanthus urinaria L.) dan 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 40 cc, setelah disaring lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.

      Campak : 1 batang seluruh tanaman jengger ayam segar direbus dengan 1 1/2 liter air hingga mendidih, setelah dingin lalu airnya diminum, sebagian untuk mencuci campak.

      Diare : 15 gram bunga jengger ayam kering dan 30 gram daun jambu biji (Psidium guajava L.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.


      Biduran (urtikaria) : 10 gram bunga jengger ayam, 10 gram bunga matahari (Helianthus annuus L.), 30 gram gula batu, tambahkan air secukupnya. Semua bahan tersebut di tim lalu disaring dan diminum airnya.


      Catatan

      Umbi daun dewa atau Thien chi dapat dibeli ditoko obat Tionghoa, angco dibeli di supermarket.
      Pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.


      Silahkan kunjungi Khasiat Herba yang lainnya di Macam Khasiat Herba Tanaman Bunga

      Read more ...

      Khasiat Herba Salvia

      Salvia [Salvia splendens Ker-Gawl.]
      Salvia
      [Salvia splendens Ker-Gawl.]
      Salvia [Salvia splendens Ker-Gawl.] merupakan tanaman hias berbunga indah yang berasal dari Meksiko. Dapat ditemukan terutama pada daerah berhawa sejuk sampai ketinggian 1400 m diatas permukaan air laut. Salvia menyukai tempat-tempat yang menerima sinar matahari penuh atau agak terlindung dengan cahaya cukup. Pengembangbiakan dengan biji atau setek tunas. Habitus perdu, tumbuh tegak, tinggi 20-90 cm, batang bersegi empat, bercabang. Bunga majemuk, 2-16 kuntum tumbuh melingkar menjadi karangan bunga berbentuk tandan yang panjangnya 10-30 cm, berwarna merah. Buahnya lonjong, kecil. Daun tunggal, panjang pangkal daun 1-6 cm, helaian daun bentuknya bulat telur sampai memanjang, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, tulang daun menyirip, panjang 3-10 cm, lebar 2-6,5 cm, warnanya hijau tua.

      Familia

      Labiatae (lamiaceae).

      Sifat Kimiawai

      Rasa manis, dan netral.

      Efek Farmakologis

      Berkhasiat menurunkan panas (antipiretik).

      Kandungan Kimia

      Salvitin, saponin, flavonoids.

      Bagian yang Dipakai

      Seluruh tumbuhan.

      Nama Indonesia

      Salvia

      Nama Asing

      Xi yang hong (T), salvia.

      Menyembuhkan Penyakit

      Pemakaian Luar :

      Terkilir, bengkak (edema), luka terpukul (swelling) : tumbuhan salvia secukupnya dicuci dan digiling halus, tambahkan terigu yang telah disangrai dan arak putih secukupnya, diaduk lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.

      Bisul (furunculus) : salvia segar secukupnya dicuci bersih lalu digiling halus, tambahkan jus lidah buaya (Aloe vera L ) yang telah dibuang kulitnya dan norit secukupnya, diaduk lalu ditempelkan pada bisul.


      Pemakaian Dalam :

      Panas tinggi, demam : 30 gram salvia , 30 gramsambiloto (Andrographis paniculata Nees.) dan 15 gram rimpang kunyit (Curcuma longa L.),dicuci dan dipotong-potong seperlunya  lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.

      Pendarahan : 30 gram salvia dan 200 gram akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), dicuci bersih dan dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.

      Mimisan (epistaxis) : 30 gram salvia, 30 gram gram akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.) dan 30 gram akar alang-alang (Imperata cylindrica L.), dicuci bersih lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah dingin  lalu airnya diminum.
      Catatan

      Akar rimpang teratai dapat dibeli di pasar-pasar tradisional.
      Pengobatan dilakukan secara teratur . Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.


      Silahkan kunjungi Khasiat Herba yang lainnya di Macam Khasiat Herba Tanaman Bunga

      Read more ...

      Khasiat Herba Bunga Iris

      Bunga Iris [Iris tectorum Max]
      Bunga Iris
      [Iris tectorum Max]
      Bunga Iris [Iris tectorum Max] merupakan tumbuhan yang berasal dari Jepang. Tumbuh baik terutama di daerah pegunungan. Herba dengan akar rimpang pendek. Tangkai karangan bunga 3-25 cm, seludang bunga bentuk lanset dengan panjang 5,5-8 cm, berbunga dua sampai banyak. Taju tenda bunga bulat telur terbalik dengan tepi keriting, yang terluar dengan pangkal yang ungu pucat atau bergaris ungu. Tiga yang terluar lebih pendek, ungu, berkuku dan sedikit berbentuk talang. Benang sari berhadapan dengan taju terluar, panjang 2,5 cm, kepala sari menempel pada cabang tangkai putik, tangkai putik pendek. Bakal buah berbentuk spul, persegi 3. Buah kotak memanjang. Daun bentuk lanset memanjang dengan ujung runcing panjang  25-40 c, lebar 1,5-3 cm, warna hijau kebiruan.

      Familia

      Iridaceae.

      Sifat Kimiawai

      Rasanya pahit pedas, netral, dan sedikit beracun.

      Efek Farmakologis

      Berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), peluruh kencing (diuretik) , menghilangkan pembekuan darah, dan meningkatkan fungsi pencernaan.

      Kandungan Kimia

      Iridin, tanin, resin, amilum, asam miristat, dan iron.

      Bagian yang Dipakai

      Akar rimpang, daun, dan seluruh bagian tumbuhan.

      Nama Indonesia

      Bunga iris.

      Nama Asing

      Yuan wui (Tionghoa) , japanse iris (B).

      Menyembuhkan Penyakit

      Pemakaian Luar :

      Gusi bengkak : 15 gram akar rimpang iris diblender, ditambah dengan sedikit air lalu ditempelkan pada gusi yang sakit.

      Sembelit : akar rimpang iris secukupnya dicuci dan digiling hingga halus lalu ditempelkan pada perut terutama pada bagian pusar.

      Bisul (furunculus), radang kulir bernanah (pioderma), digigit ular/serangga : akar rimpang iris dicuci dan dihaluskan sampai seperti bubur lalu ditempelkan pada bagian kulit yang sakit.

      Sakit/radang tenggorokan (pharyngitis) : akar rimpang iris secukupnya diblender dengan ditambahkan air secukupnya lalu airnya dipakai untuk kumur-kumur.


      Pemakaian Dalam :

      Radang tenggorokan (pharyngitis) : 3-9 gram akar rimpang iris kering atau 15-30 gram herba iris dan 70 gram lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah agak dingin disaring lalu airnya diminum.

      Gusi bengkak : 9 gram akar rimpang iris direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, hangat-hangat airnya diminum.

      Gangguan pencernaan (dispepsia) : 3 gram akar rimpang  kering  iris dihaluskan lalu direbus dengan 200 cc air sampai airnya mendidih, setelah dingin diminum.

      Hepatitis : 6 gram akar rimpang iris kering atau 15-30 gram herba dan 20 gram temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat.

      Mual, perut kembung (meteorismus) : 3 gram akar iris kering digiling lalu diseduh dengan 200 cc air mendidih, setelah  agak dingin diminum. Atau 3-9 gram akar iris kering direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah agak dingin disaring lalu airnya diminum. Atau 3-9 gram akar rimpang iris kering dan 10 gram akar jail (Coix lacryma-jobi L.), digiling halus lalu diseduh dengan air mendidih, setelah agak dingin airnya diminum.

      Keseleo, luka luar : 3-9 gram akar rimpang iris kering digiling hingga halus lalu diseduh dengan air mendidih dan diminum secara teratur.

      Pembengkakan ginjal, sembelit (konstipasi) : 15 gram akar rimpang iris direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, hangat-hangat disaring lalu  airnya diminum.

      Luka terpukul : 10 gram akar rimpang iris dihaluskan atau dijus, tambahkan 200 cc air masak, diperas dan disaring lalu diminum.
      Catatan

      Ramuan ini harus digunakan secara hati-hati, tidak dianjurkan digunakan pada saat kondisi tubuh lemah.
      Pengobatan dilakukan secara teratur . Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.


      Silahkan kunjungi Khasiat Herba yang lainnya di Macam Khasiat Herba Tanaman Bunga

      Read more ...

      Khasiat Herba Sedap Malam

      Sedap Malam [Polianthes tuberosa Linn.]
      Sedap Malam
      [Polianthes tuberosa Linn.]
      Sedap malam [Polianthes tuberosa Linn.] merupakan tumbuhan yang berasal dari Meksiko, biasa ditanam sebagai tanaman hias karena bunganya yang indah dan berbau harum terutama pada malam hari. Terna tegak dengan umbi di bawah tanah, tinggi 0,5-1,4 m. Bunga hampir duduk, kebanyakan berpasangan dalam ketiak daun pelindung yang berbentuk bulat telur lanset, berwarna putih dan berbau sangat harum terutama pada waktu malam. Buah kotak memanjang, kerapkali tumbuh kurang sempurna, kadang-kadang dengan beberapa biji yang baik. Daun sebagian duduk pada akar, sebagian sepanjang batang yang tegak, duduk, berbentuk lanset, panjang 15-150 cm, lebar 0,6-1 cm, ujung lancip kearah pangkal melebar. 

      Familia

      Amaryllidaceae.

      Sifat Kimiawai

      Manis, sejuk, dan sedikit tawar.

      Efek Farmakologis

      Berkhasiat menurunkan panas (antipiretik) dan menghilangkan bengkak.

      Kandungan Kimia

      Sapogenin

      Bagian yang Dipakai

      Daun dan akar.

      Nama Indonesia

      Sumatra : sedep malem, sundel malem truna malam (Melayu).
      Jawa : sedep malem, sundel malem (Sunda), sundel malem (Jawa), sondhel malem (Madura).
      Sulawesi : rasamalang (Makasar), rasamaleng (Bugis).

      Nama Asing

      Yek lai siang (T), tuberoos (B), tuberose (I), tubereuse (P), azulena (F), baston de san jose (S).

      Menyembuhkan Penyakit

      Pemakaian Luar :

      Bisul (furunculus) dan bengkak (edema) : akar bunga sedap malam secukupnya dicuci bersih dan ditumbuk halus lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.

      Mencegah dan mengatasi katarak, radang mata : 50 kuntum bunga sedap malam direbus dengan 1500 cc air hingga mendidih. Setelah dingin, digunakan untuk mencuci mata.


      Pemakaian Dalam :

      Meningkatkan stamina, mata rabun : 50 kuntum bunga sedap malam, 50 gram kacang kapri (pisum sativum L.), 1 butir telur ayam, 100 gram udang, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 2 siung bawang putih ( Allium sativum L.), 4 siung bawang merah (Allium cepa L.) semua bahan ditumis dengan minyak nokolesterol secukupnya, tambahkan tepung maizena yang telah diencerkan, dimasak, setelah matang dimakan.

      Susah tidur (insomnia), menenangkan pikiran dan hati, penambah darah, pandangan kabur dan sering kaget : 30 kuntum bunga sedap malam, 15 gram kie cie, 1-2 buah hati ayam, 2 siung bawang putih (Allium sativum L.), 4 siung bawang merah (Allium cepa L.), 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), merica (Piper nigrum L.), garam dan kecap manis masing-masing secukupnya ; semua bahan ditumis dengan minyak nonkolesterol, tambahkan tepung tapioka yang telah diencerkan secukupnya lalu masak sampai matang, dimakan.

      Influenza : 20 gram akar sedap malam, 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 2 batang daun  bawang putih ( Allium sativum L.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali minum 150 cc.

      Mempertajam penglihatan : 30 kuntum bunga sedap malam, 70 gram kacang kapri muda (pisum sativum L.), 100 gram daging ayam, 75 gram wortel (Daucus carota L.), 1 butir telur ayam, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 2 siung bawang putih ( Allium sativum L.), 4 siung bawang merah (Allium cepa L.) kecap manis dan garam secukupnya ; semua bahan ditumis dengan minyak nonkolesterol sampai matang ,lalu  dimakan.

      Linu tulang : 15 gram kuntum bunga sedap malam, 75 gram takokak (Solanum torvum Swartz.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.

      Radang tenggorokan (pharyngitis) yang menimbulkan suara serak, sakit saat menelan, batuk, demam, bau mulut kurang sedap : 20 gram akar bunga sedap malam, 25 gram sambiloto segar (Andrographis paniculata Nees.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring  lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali minum 150 cc.

      Rematik : 30 gram akar bunga sedap malam, 20 gram jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) dan gula merah secukupnya, direbus dengan 400 cc air hingga mendidih, disaring lalu airnya diminum untuk 2 kali sehari.
      Catatan

      Pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius atau berat tetap konsultasikan ke dokter.


      Silahkan kunjungi Khasiat Herba yang lainnya di Macam Khasiat Herba Tanaman Bunga

      Read more ...

      Herbal | Khasiat Tumbuhan | Khasiat Herba | Khasiat Tanaman | Khasiat Tanaman Bunga | Tanaman Herbal | Tumbuhan Herbal | Manfaat Tanaman | Manfaat Tumbuhan | Kegunaan | Sifat Kimiawi | Efek Farmakologis | Kesehatan | Farmasi | Prescription | Komposisi | Resep | Akar | Umbi | Daun | Kelopak Daun | Bunga | Benangsari | Buah | Biji | Seluruh Herba | Batang | Formulasi | Efektivitas | Pemanfaatan | Sumber | Tumbuhan Obat | Tanaman Obat | Farmakologi Kedokteran Timur | Kedokteran | Rimpang | Polong-polongan | Bahan Obat | Kandungan | Zat | Kontradiksi | Toksin | Sterilisasi | Badan Kesehatan| Praktisi Klinis | Pengobatan Tradisional | Familia | Kandungan Kimia | Dosis Pemakaian | Pahap | Obat Tionghoa | Divisi | Genus | Spesies | Tanaman Hias | Pemakaian Dalam | Pemakaian Luar | Medicine | Health | Efficacy Plants | Benefits of Plants | Traditional Medicine | Perdu | Medicinal Herbs | Medicinal Materials | Medicinal Plants